Melayani dan menyayangi
Dari kelima anak, mataku tersorot kepada sosok Tri. Sepanjang film, dia terlihat melayani kakak dan adiknya, terutama ibunya. Tak ada yang diperoleh, tetapi tetap dilakukan. Semata-mata karena menyayangi keluarga. Tulus.
Melayani bukanlah perkara mudah. Dia membuang jauh ego dan merendahkan diri di hadapan sesama. Tak pernah ditemukan ketulusan dalam melayani, ketika masih mengutamakan kepentingan pribadi.
Setidaknya, ada empat adegan membuktikannya.
Menyiapkan kertas undian dan menyajikan minuman
Ibu menggunakan sistem undian ketika hendak membagikan lemari. Kemudian, Tri langsung mengambil kertas kalender, menyobeknya, dan membuat undian. Setelah undian lemari selesai, dia terlihat merapikan gelas minuman yang disajikan kepada ibu dan saudaranya.
Menawarkan untuk mengantarkan lemari
Ibu memutuskan agar anak-anak membawa pulang lemari ke rumah masing-masing paling lambat sore hari. Karena dadakan, beberapa anak keberatan. Tri kemudian menawarkan diri sebagai tempat penitipan lemari, untuk kemudian diantarkan satu per satu ke rumah saudaranya.
Nggih bu, mbok dititipke kula mawon bu. Mangke kulo terke siji-siji bu. (Iya bu, dititipkan saya saja. Nanti saya antarkan satu-satu lemarinya)
Kendati, ibu menolaknya, karena ingin segera lemari diangkut dari rumahnya.
Membantu menyiapkan lemari untuk dibawa pulang