Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Mental Terpental, Selamat Tinggal

24 Agustus 2020   17:37 Diperbarui: 24 Agustus 2020   17:33 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesimpulan di judul teracik dari pengalamanku setahun lalu. Persis di bulan ini, bulan kemerdekaan. Waktu diriku mengikuti lomba yang diselenggarakan kantor terkait dunia tarik suara. Menyanyi.

Kendati bukan peristiwa aktual, tak apalah tetap kuceritakan. Mana tahu bisa bermanfaat bagi Anda. Atau jangan-jangan, ada yang memiliki pengalaman sama? Toss dulu kita, hehe...

Waktu itu, aku ikut mendaftar sebagai salah satu peserta dengan maksud memeriahkan lomba. Kendati, karena hobi juga sih, hehe.... Seperti kebanyakan lomba, ada babak penyisihan dan final.

Tercatat di panitia, terdapat 21 peserta yang melakukan daftar ulang. Tetapi, hanya 19 peserta yang mengikuti lomba. Dua lainnya terkendala satu dua hal sehingga absen mengikuti babak penyisihan. 

Selama dua hari (5 s.d. 6 Agustus 2019), babak penyisihan pun berlangsung. 19 peserta secara bergantian dan berurutan disilakan menyanyikan lagu segala genre musik, di hadapan ketiga juri yang ditunjuk. Diiringi rekaman musik dari youtube tanpa teks.

Kebagianlah diriku bernyanyi di akhir sesi. Dengan lagu L.O.V.E dari Frank Sinatra, kucoba peruntungan di lomba ini. Eh, siapa sangka, ternyata lulus ke tujuh besar dan masuk ke babak final, yeaaayy...

Selama penyisihan, tak ada kesan yang membekas bagiku, jadinya tak banyak kuceritakan. Tapi di babak final, lain cerita.

...

Rabu, 14 Agustus 2019, adalah hari yang menegangkan bagiku. Bernyanyi dengan disaksikan ratusan mata teman-teman dan para pimpinan di aula kantor. Selain itu, juri juga melihat. Mereka adalah pimpinan tertinggiku dan dua orang profesional di bidang tarik suara.

Untuk final, peserta wajib mempersembahkan dua lagu dan tak sembarangan. Lagu wajibnya berupa Paint My Love dari MLTR dan satu lagu pilihan dari beberapa lagu yang diajukan panitia. Cinta Luar Biasa dari Andmesh menjadi pilihanku.

Ketika giliran tiba, aku pun tampil bernyanyi. Sekali lagi, berusaha kutampilkan ketenangan di balik kegrogian, hehe.... Kendati sering tampil bernyanyi di depan banyak orang, tetap saja saat lomba, grogi pasti ada. Kubasmilah dengan senyuman.

Tampak Samping Diriku di Saat Tampil, Sumber: Dokpri
Tampak Samping Diriku di Saat Tampil, Sumber: Dokpri

Tampak Depan dari Kejauhan, Sumber: Dokpri
Tampak Depan dari Kejauhan, Sumber: Dokpri
Lagu wajib mulus, selesai dengan baik. Masuklah lagu pilihan. Nah, di sinilah saat memalukan terjadi. Di saat bernyanyi, tanpa sadar colokan listrik terkait sound yang berada di depan bawah posisiku berdiri, tertendang tanpa sengaja oleh kakiku hingga tercabut. Otomatislah, mik yang kupakai mati seketika.

Ilustrasi Colokan Listrik yang Terlepas, Sumber: 24hoursworship.com
Ilustrasi Colokan Listrik yang Terlepas, Sumber: 24hoursworship.com

Kira-kira apa yang Anda buat ketika situasi ini?

Gelak tawa para penonton sontak membahana menyelimuti aula. Pendukung peserta lainnya pun banyak yang menghantui dengan teriakan "huuuuu......" Semua seakan serempak membayangiku dan berusaha membuat mentalku jatuh.

Para Penonton, Sumber: Dokpri
Para Penonton, Sumber: Dokpri
Lalu bagaimana denganku?

Aku berusaha tenang. Kupikir sedetik saat itu, bila mentalku terpental, selamat tinggal. Lagu pasti tak bisa selesai dan tak layak tentunya menjadi juara. Ada cerita tak baik juga yang tak bangga untuk diceritakan.

Akhirnya, kuambil aksi. Sembari panitia menenangkan penonton, kutundukkan badan ke bawah dan kusambung kembali colokannya. Sejurus kemudian, mik kembali berfungsi. Langsung saja, aku lanjut bernyanyi.

Untungnya, aku tidak lupa dengan lirik lagunya. Syukur kepada Tuhan, lagu kedua bisa selesai dengan baik. Di sini memang, pengalaman berbicara, hehe...
...

Saat pengumuman juara, ternyata aku dinyatakan beroleh peringkat terbaik ketiga. Waooowww... walaupun kecelakaan, tetap bisa menang, yeaaayy.... Komentar salah satu juri, ketenangan dan kestabilan dalam bernyanyilah yang layak membawaku untuk menyabet juara.

Penyerahan Hadiah Kepada Juara, Sumber: Dokpri
Penyerahan Hadiah Kepada Juara, Sumber: Dokpri

Berfoto Bersama Pemenang, Juri, dan Pimpinan, Sumber: Dokpri
Berfoto Bersama Pemenang, Juri, dan Pimpinan, Sumber: Dokpri

Berfoto Bersama Pemenang dan Panitia, Sumber: Dokpri
Berfoto Bersama Pemenang dan Panitia, Sumber: Dokpri
Dari sini aku belajar, mental adalah bagian penting yang harus dipertahankan.

Mental kuat yang terasah dari pengalaman adalah modal utama selain kemampuan.

Selamat tinggal, mental terpental. Aku bangga bisa mengalahkanmu.

...

Jakarta,

24 Agustus 2020

Sang Babu Rakyat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun