Dari yakinku teguh. Hati ikhlasku penuh. Akan karuniamu. Tanah air pusaka. Indonesia merdeka. Syukur aku sembahkan. Ke hadiratMu Tuhan.
Dari yakinku teguh. Hati ikhlasku penuh. Akan azas rukunmu. Pandu bangsa yang nyata. Indonesia merdeka. Syukur aku hanjukkan. Ke hadapanmu Tuhan.
Lagu nasional bernuansa himne berjudul "Syukur" ciptaan H. Mutahar ini, mengingatkan kita kembali untuk selalu bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Telah dikaruniakan kepada kita, tanah air tercinta dari Sabang sampai Merauke, kaya akan suku, agama, ras, dan budaya, serta sumber daya alam yang melimpah.Â
Tanah air yang diperebutkan kemerdekaannya 75 tahun silam dari tangan penjajah, dengan perjuangan mati-matian para pahlawan. Tanah air yang sama kini juga berjuang mempertahankan kemerdekaan dari serangan Covid19. Banyak "Pahlawan" ikut ambil peranan.
Tenaga medis tiada henti berjibaku memulihkan para penderita, hingga beberapa dari mereka gugur dalam perjuangan. Pemerintah terus berjuang menggerakkan pemulihan ekonomi masyarakat. Kita pun bisa menjadi "pahlawan" dengan tertib mematuhi protokol kesehatan.
Banyak kontribusi bisa diberikan sebagai warga negara di ulang tahun negara ini. Perasaan senasib dan sepenanggungan, bersama-sama saling membantu, perlu dibangkitkan kembali demi selesainya permasalahan yang terjadi.
Aku, satu di antara kurang lebih 250 juta penduduk Indonesia, tergerak untuk ambil bagian dalam perjuangan ini. Kendati hanya kecil, namun aku percaya jika banyak hal kecil disatukan, dampaknya akan terasa besar.Â
Mematuhi Protokol Kesehatan
Sampai detik ini, aku tetap mengenakan masker ketika beraktivitas di ruang publik. Aku ingin diri sehat, orang di sekitar juga sehat. Terlebih, masalah Covid19 agar cepat selesai dengan berkurangnya penularan.