Evaluasi Diri
Rasa-rasanya ada yang salah dengan gagal bayar ini. Saya coba menelusuri kira-kira alasan apa yang membuat betapa sulitnya kita membayar janji pada diri sendiri.
- Tidak menetapkan sanksi;
Sering kita diajarkan untuk mengapresiasi diri atas pencapaian prestasi, sekecil apapun itu. Sangat berguna sebagai penambah semangat dan belajar menghargai karya sendiri.
Sebaliknya, apa kita pernah memberikan sanksi bila tidak menepati janji pada diri? Sepertinya jarang, karena sedikit orang yang mau mendapatkan sanksi. Semua seakan-akan diberikan toleransi jika terkait diri sendiri. Â
- Tidak suka disiplin
Kepatuhan terhadap peraturan menghasilkan keterikatan. Disiplin waktu menyebabkan kita tidak bisa leluasa menggunakannya. Ya, diakui memang ada walaupun sedikit, jiwa pemberontakan dalam diri kita. Ada juga yang banyak mungkin, hehe...
Mencintai kebebasan dan tidak suka dikekang, sangat berlawanan dengan kedisiplinan. Bukan kenakalan sih hitungannya, hanya tidak suka diatur saja.
Obat agar Tidak Gagal Bayar
Apa obatnya agar bisa menepati janji? Pasti lawan keduanya. Bisa kita tetapkan barang kecil, sanksi pada diri. Semisal saya, bila ternyata hari ini makan malam, maka esoknya tidak boleh sarapan. Sehingga perut tetap terkendali.Â
Lalu, mencoba berusaha hidup dalam keteraturan dan disiplin pada diri. Kalau jam tidur malam datang, matikan hape dan lekas tidur. Semenarik apapun kontennya.Â
Semoga, kita semakin hari selalu bisa melunasi utang janji pada diri. Dengan terbiasa melunasi janji pada diri, terbiasa pula melunasi janji kepada orang lain. Bukankah semua memang dimulai dari diri sendiri?Â
Yuk, kita ingat lagi janji-janji apa yang belum ditepati. Segeralah dilunasi.