Pagi ini saya terkejut setelah membaca unggahan feed salah satu koki kenamaan Indonesia, Ibu Sisca Soewitomo. Di akun instagramnya, beliau berujar:
Sahabat-sahabatku tercinta, setelah puluhan tahun saya di dunia kuliner dan ribuan resep yang sudah saya ciptakan, ini mungkin saat yang tepat untuk gantung panci..
Siapa Bu Sisca Soewitomo?
Sebelum dibahas lebih lanjut, penulis akan mencoba menerangkan sosok wanita hebat satu ini. Sepertinya sedikit pembaca yang tidak tahu dengan beliau, apalagi bagi yang senang makan dan suka masak memasak. Pasti tahu.Â
Waktu kecil, di hari Sabtu sekitar pukul 07.00 WIB pagi dalam acara Aroma, Beliau selalu hadir dan tidak pernah absen menemani penulis ketika sarapan.
Muncul di saluran televisi yang terkenal dengan ikon ikan terbangnya itu, Beliau menyajikan ilmu tata boga kepada para penontonnya. Tentang bagaimana meramu, mengolah, dan menyediakan hidangan makanan semenarik dan selezat mungkin. Higienis tidak ketinggalan.
Berbekal celemek dan penampilannya yang rapi, dengan cermat dikenalkannya bumbu demi bumbu dan bahan utamanya, oleh jari jemarinya. Kemudian alat masak yang digunakan, sambil terkadang promosi juga merek-mereknya. Hehe...
Acara berdurasi sekitar 30 menit dan dihiasi dengan backsound khas (sebagian pembaca pasti bisa mendengungkannya, hehe) tersebut, biasanya menghidangkan tiga jenis masakan, mulai dari appetizer (makanan pembuka), main course (makanan utama), dan dessert (makanan penutup). Ketiganya ditampilkan berurutan.
Saat masakan telah siap saji, sungguh sangat menarik dan mengundang nafsu makan penulis setelah melihatnya. Alhasil, tak terasa pula sarapan habis sekejap mata, hehe.... Kendati kenyataannya tidak seenak masakan di layar kaca, nikmatnya jadi serasa hampir sama dengan masakan bu Sisca. Mungkin pengaruh imajinasi kali yak, hehe..
Berdasarkan sumber, Bu Sisca dengan nama lengkap Sisca Soewitomo, lahir di Surabaya, 8 April 1949, 71 tahun silam. Merupakan salah seorang pakar kuliner Indonesia dan tercatat sebagai alumnus American Institute of Baking di Manhattan, Kansas, Amerika.
Seusai menimba ilmu, Beliau bekerja sebagai dosen perhotelan sekaligus pakar tata boga. Rudy Choirudin, seorang koki terkenal juga, pernah tercatat sebagai anak didik Beliau.
Karyanya di dunia masak memasak sudah terbilang sangat banyak. Hampir 150 buku resep telah dituliskan dan 50 tahun hidupnya telah didedikasikan untuk berkarier di kancah kuliner Indonesia. Bahkan Beliau menerima beragam penghargaan, salah satunya Ubud Food Festival Lifetime Achievement Award pada tahun 2016.
Sering pula, karena kayanya asam garam di dunia kuliner, beliau diundang sebagai juri dalam kontes masak memasak di layar televisi.
Gantung panci
Istilah baru yang beliau ucapkan, sempat membuat pertanyaan penulis dalam hati. Biasanya yang sering terdengar adalah gantung raket dan gantung sepatu.
Gantung raket menandakan bahwa atlet olahraga yang olahraganya kental menggunakan raket, akan pensiun untuk tidak berkecimpung sebagai atlet lagi.
Begitu juga dengan gantung sepatu. Bila pemain bola telah berujar gantung sepatu, berarti mereka memberikan sinyal akan meninggalkan dunia sepak menyepak ini.
Bagaimana dengan gantung panci? Apakah ini pertanda beliau akan menyudahi karyanya di dunia kuliner?
Reaksi
Beragam komentar dituliskan netizen di kolom komentarnya. Ada yang berujar sangat sedih bila Bu Sisca pensiun dari dunia memasak, ada yang mengucapkan banyak terima kasih atas jasa beliau, ada juga yang kebingungan dan bertanya apa arti dari gantung panci tersebut.Â
Sejauh ini, untuk artinya, hanya Bu Sisca sendiri yang bisa menjawabnya. Apakah mungkin beliau gantung panci sekadar untuk mengeringkan panci karena telah habis dipakai dan selesai dicuci? Mungkin saja.
Yang penting, dan sepertinya kita sepakati bersama, hingga saat ini Bu Sisca telah tercatat sebagai salah satu koki andal, pakar tata boga, yang telah banyak berkontribusi berjuang memajukan dunia kuliner Nusantara.
Sehat selalu ya Bu.
...
Jakarta,
5 Agustus 2020
Sang Babu Rakyat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H