Yang ada hanya berkicau, makan dan minum, dan menghasilkan (maaf) kotoran. Sesekali mandi bila tersedia kolam kecil atau pemelihara ingat memandikannya. Itu terus berulang-ulang kegiatannya selama terpenjara dalam sangkar.
Dulu, waktu burung Robin milik ayah penulis lepas, tidak berapa lama burung itu pun kembali ke rumah. Entah karena tidak ada makanan di luar sana, tidak mampu mencari makan, atau telah terbiasa dengan makanan yang selalu tersedia. Sedikit banyak sepertinya dia telah lupa dengan sifat alaminya. Hmm...
Kedua pendapat yang pro dan kontra tersebut bagi penulis semuanya masuk akal. Jadi, apakah boleh kita memelihara burung dalam sangkar?
Jawabannya penulis serahkan sepenuhnya kepada para pembaca.
Yang pasti, semenjak burung itu terbang, kediaman terasa lebih lengang.
...
Jakarta,
27 Juli 2020
Sang Babu Rakyat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H