Inilah tulisan keempat terkait dunia perkontenan, setelah Ketika Komentar Lebih Penting daripada Konten, Candu Dopamin dari Tombol Like, dan Lebih Baik Kita Tidak Hanya Duduk Saja.
Kali ini mengulas konten jail orang-orang yang menimbulkan rasa takut dan kaget para penontonnya. Temannya konten prank, konten jump scare namanya. Sama-sama jail.Â
Berdasarkan sumber, jump scare adalah teknik yang sering digunakan dalam film horror, rumah hantu, permainan video, internet screamers, yang bertujuan untuk membuat takut penonton dengan cara mengagetkannya melalui perubahan gambar maupun kejadian secara mendadak, biasanya juga terjadi bersama dengan suara menakutkan, yang umumnya adalah pekikan keras.Â
Sampai-sampai sontak melompat karena ketakutan, begitu kalau harfiah diterjemahkan.
Selain bagian dalam film horor, konten ini banyak beredar di media sosial dan sengaja dibuat dalam bentuk video singkat. Â Dibuat oleh orang usil yang suka dengan segala hal yang berbau horor. Sialnya, disebarkan pula oleh orang yang pernah melihatnya, dengan alasan agar tidak menderita kaget sendirian. Biar sama-sama kaget, sama-sama kena usil, mungkin itu alasannya.
Bila tahu dari awal bahwa itu konten jump scare, tidak ada sedikit pun niat penulis untuk melihatnya. Berhubung dari awal tidak tahu dan celakanya rasa penasaran ini diberi "makan" akibat gambar muka video yang biasa saja serta keterangan yang tidak ada seram-seramnya, maka mulailah penulis melihatnya. Dan hasilnya, senam jantung seketika.
Bagi yang penasaran seperti apa kontennya, di youtube ada kompilasinya (video). Kalau berani, silakan melihatnya. Sengaja tidak dibukakan di sini, karena pembaca tulisan ini dari semua kalangan. Takutnya penulis dikira ikutan jail deh, hehe. Bila pembaca berusia lanjut, malah berpotensi berabe entar.
Nah, apa ciri-ciri konten yang berbau jump scare? Kurang lebih ini gambarannya.
Tidak ada indikasi menyeramkan;
Bahkan terkadang, ada umpan yang menarik kaum adam untuk menontonnya, semisal wanita cantik atau yang berbau tidak senonoh. Kena prank deh, wakakaka.Â
Hening:
Pembuat konten pasti berharap si penikmat konten tetap berkonsentrasi dari awal sampai akhir rekaman.
Tidak ada perubahan yang berarti;
Klimaks di akhir
Bahkan ada di youtube, ketika konten tersebut terlihat di depan komputer, sang penonton sontak kaget dan memukulnya hingga layar kaca pecah dan jebol. Sebuah gerakan refleks yang timbul akibat kaget.
Tanggapan penonton pun beraneka ragam di kolom komentar. Ada yang tertawa (suka horor mungkin kali ya), ada juga yang kaget dan takut. Bahkan saking kesalnya, tidak jarang berbagai umpatan dituliskan.Â
Bagi yang takut dengan gambar menyeramkan, bila terlanjur melihatnya, ada potensi mereka terjaga semalaman. Terbayang dengan gambar tersebut. Bahkan mungkin tidak berani tidur sendirian.
Sebaiknya pula, para pembaca yang memiliki riwayat penyakit jantung, hati-hatilah dalam melihat konten ini. Bila dari awal telah terdeteksi mengandung bau seperti keempat ciri di atas, lebih baik tidak perlu dibuka kontennya. Menelusuri jalan ninja dengan membaca terlebih dahulu komentarnya, bisa menjadi salah satu alat deteksinya.
Kalau masih bersikeras, silakan bersenam jantung ria...
...
Kontemplasi:Â
Mungkin hampir sama ya teroris dengan orang penyebar konten ini? Sama-sama menebarkan ketakutan.
Sila pembaca berpendapat lain.
...
Jakarta,
1 Agustus 2020
Sang Babu Rakyat
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI