Wabah Covid19 telah menuntut banyak perubahan dalam mode busana yang dikenakan kebanyakan orang. Terlihat sudah biasa di mata kita, sehari-hari menyaksikan orang lalu lalang menggunakan masker dan face shield. Bahkan tampilan seperti "astronaut", mengenakan pakaian hazmat sebagai senjata utama dalam perang melawan virus Corona, juga tidak asing tertampak di sekitar kita ataupun di layar kaca televisi.
Meskipun terkadang, penulis pribadi berpendapat, masih agak was-was ketika menyaksikan kehadiran para "astronaut" ini. Ada "astronaut" di sekitar kita, tandanya kemungkinan besar ada pula yang terdeteksi positif Covid19 di dekat kita. Semoga semuanya terhindar dari virus Corona, Aminn...
Dalam dunia pekerjaan, penerapan protokol kesehatan yang ketat, minimal tidak absen memakai masker, juga mewarnai cara berbusana kita ke kantor. Masker beraneka bentuk, bahan, warna, dan ekspresi, semua ada lengkap terlihat. Sepanjang beraktivitas di dalam kantor, itu wajib terus kita kenakan.Â
rapat. Ketika rapat secara biasa, dimana semua orang bertemu di atas satu meja besar di ruangan kerja, tentunya terlihat semua busana kita oleh orang-orang. Mulai dari ujung rambut hingga telapak kaki, tersimak model busana yang kita kenakan.Â
Nah, untuk aktivitas perkantoran, penulis akan ulas pengalaman saat
Dari yang berbahan kain biasa sampai yang luar biasa mahalnya, dari yang bermotif sederhana sampai gado-gado nyentrik, semua bisa dinilai. Bila seragam pun dengan warna yang sama, ada juga yang terkadang berbeda merek, sehingga berbeda harga pula pastinya. Selain ditentukan resmi oleh instansi, semua pekerja bebas mengenakan busana kerja mereka, yang penting terlihat formal.
Di kala pandemi Covid19 melanda, yang mengharuskan para pegawai lebih sering mengikuti rapat secara daring menggunakan aplikasi meeting online (ada juga sih yang terlihat masih rapat dengan cara klasik di atas, tapi tetap dengan protokol kesehatan yang ketat), busana menjadi tidak terlalu penting untuk dianggap sebagai pusat perhatian.
Mengapa? Karena layar perangkat elektronik yang kita gunakan untuk rapat, di mana ukuran paling besar mungkin 50 x 50 cm, itu tidak bisa menangkap tampilan keseluruhan tubuh kita. Paling banter hanya dari perut sampai rambut kepala yang tersimak.
Nah, ini sedikit menguntungkan bagi beberapa pihak, termasuk penulis. Hehe..Â