lucu, tanpa harus berucap kata. Mr. Bean contohnya. Penulis di sini menghindari penggunaan kata jelek, karena ganteng dan jelek sesungguhnya adalah relatif. Jadinya, digunakanlah istilah wajah yang lucu.
Ada komedian yang telah dianugerahi oleh Yang Maha Kuasa memiliki ekspresi wajah yangUntuk mendukung kelucuan mimik wajah, biasanya dilengkapi dengan kostum yang unik, riasan wajah yang aneh, gaya bicara yang kreatif, dan kreasi tampilan visual lainnya. Tim kreatif acara pasti lebih paham akan ini, hehe.
Mengembangkan pengetahuan melawak;
Khusus poin ketiga, penulis titik beratkan kepada komedian tipe stand up comedy. Dimana mereka melawak sendirian dengan posisi berdiri di depan mic sambil bercerita (ada juga yang duduk sih).
Nah, khusus tipe ini, penulis katakan mereka orang yang pintar. Mengapa? Karena mereka mampu memainkan lawakan dari permainan kata, yang penulis sendiri tidak pernah mengira bahwa susunan kata dalam kalimat itu lucu. Sangat lucu malah.Â
Iya, pastinya mereka mencerdaskan pikiran mereka dengan mengembangkan pengetahuan melawak, memperbanyak perbendaharaan kata, dan menyusunnya dalam keunikan sebuah cerita. Cak Lontong contohnya.
Perluas kenalan;
pelawak. Hubungan dengan pelawak-pelawak senior terbukti sedikit banyak mendukung percepatan ketenaran pelawak tersebut.Â
Untuk rahasia keempat, relasi atau kenalan diakui sangat penting sebagai salah satu modal meniti karir sebagaiSemisal, Sule dengan asistennya, Dede Sunandar. Sule yang sering mengajak asistennya ikut melawak, secara langsung juga telah mengharumkan nama Dede sebagai salah satu pelawak.Â
Di sini, penulis tidak bermaksud mengesampingkan kemampuan Dede dalam melawak. Lucu atau tidaknya, kembali ke penilaian pribadi masing-masing. Setidaknya, dia telah terhitung sebagai komedian yang cukup tenar di layar televisi.