Apa sih yang menarik Anda untuk membaca artikel?
Setiap pemancing pasti menggunakan umpan terbaik untuk menangkap ikan besar. Entah itu ikan hidup atau buatan berwarna-warni. Sungguh sebuah kebahagiaan bila umpan termakan dan ikan yang didapat besar. Sesuai ekspektasi.
Sepertinya, sebagian Anda sebagai Kompasianer pun sama seperti pemancing. Aku juga, hehe.... Bila tulisan kita terbaca banyak orang, tentunya senang bukan? Mengapa? Karena pesan tulisan tersampaikan. Syukur-syukur, inspirasinya bisa mengubahkan kehidupan pembaca ke arah lebih baik.Â
Nah, di Kompasiana, dalam setiap artikel yang tayang, minimal ada 8 fitur dalam tampilan muka. Fitur berbicara karakteristik, yang menceritakan sekilas tentang artikel tersebut. Kalau mau melihat lebih dalam, wajib membaca isi tulisan.Â
Kedelapan-delapannya unik dan pastinya sedikit banyak mempengaruhi pembaca untuk menggerakkan jari jemarinya, mengklik artikel tersebut. Seperti memiliki daya tarik tersendiri memang, yang berbeda satu sama lain. Itulah umpan.
Setiap artikel yang terbit diwajibkan berjudul. Judul pun beraneka ragam. Bahkan, "belum ada judul" atau "tidak ada judul" bisa menjadi judul. Entah bingung dalam memberikan judul atau memang penulisnya ingin memberikan judul seperti itu, hehe.... Biasanya tulisan bernuansa fiksi, lebih tepatnya puisi, kerap menggunakannya.
Khusus judul, pernah kuangkat sendiri dalam tulisan Fenomena Judul Sebuah Tulisan. Judul memang hak prerogatif penulis untuk memilihnya, kendati tetap harus melewati proses moderasi dari para editor.
- Kategori
Ada banyak kategori di Kompasiana. Ada sebelas, terdiri dari Ekonomi, Fiksiana, Gaya Hidup, Hiburan, Humaniora, Kotak Suara, Olahraga, Politik, Teknologi, Video, dan Wisata. Ini belum terhitung jumlah sub kategori dalam setiap kategori. Cukup banyak, demi menampung berbagai tulisan dari semua Kompasianer yang terdaftar.Â
Mungkin ada pembaca hanya tertarik dengan satu kategori. Ada pula yang suka lintas kategori, sebagai bentuk variasi dalam jumlah bacaan. Agar tidak bosan tentunya.
- Gambar
Sebagian tulisan terlihat tak bergambar, sebagian lagi menyertakan. Terlepas dari isi, bila dinilai dari tampilan muka, yang bergambar tentu jauh lebih menarik daripada tak bergambar.
Mungkin, tulisan tak bergambar disebabkan sang penulis tak punya waktu banyak untuk mencari gambar yang mendukung, atau memang malas menyisipkan gambar. Hanya terkaan.
- Nama Penulis
Di poin keempat, sangat mempengaruhi ketertarikan beberapa orang dalam membaca tulisan. Ada yang digemari pembaca karena penulisnya telah banyak menginspirasi hidupnya, ada penulis yang suka menghasilkan tulisan-tulisan menarik dari segi visual, ada yang kritis dalam menyampaikan ulasan dan pendapat, dan masih banyak lagi.
Bagi yang telah lama melanglang buana di sini, hingga memiliki banyak poin dan gelar tinggi, sudah pasti kebanyakan tulisan mereka dijamin mutu untuk dibaca.
- Jumlah Pembaca
Jumlah pembaca yang terlambangkan dengan simbol mata ini, memperlihatkan tingkat kepopuleran. Semakin besar jumlah pembaca, berarti semakin terkenal artikelnya.
- Tingkat Kesukaan
Kalau di tempat lain dilambangkan dengan jempol, di Kompasiana, terlihat berbentuk cinta. Ini sebetulnya bukan menggambarkan tingkat kesukaan, melainkan menjelaskan seberapa banyak nilai yang diberikan atas artikel tersebut, dari para pembaca.
Kita telah tahu bersama, terdapat tujuh macam nilai. Bahkan, khusus nilai berwarna abu-abu, pernah kuangkat khusus dalam tulisan berjudul Uniknya Nilai Tidak Menarik.
- Komentar
Fitur komentar menggambarkan bentuk percakapan antara penulis dengan pembaca, atau antar pembaca. Mulai dari mengulas isi konten, ucapan terima kasih karena apresiasi, penyampaian salam karena lama tidak bersua, dan masih banyak lagi.
Iya, kolom komentar memang asyik dan berguna sebagai ajang silahturahmi para Kompasianer.
- Warna Centang
Aku telah membaca beberapa artikel tentang diskusi warna centang, baik biru maupun hijau. Intinya, kusimpulkan bahwa penulis yang berakun centang biru, dilabeli oleh Kompasiana sebagai penulis terpercaya.
Artinya, konten tulisannya berkualitas dan dinilai produktif dalam menulis. Ini tanpa mengesampingkan kenyataan bahwa ada juga penulis berakun centang hijau atau tak bercentang, kualitasnya tidak kalah bagus dengan centang biru. Sebetulnya, semua masih misteri dan hanya admin sendiri yang bisa menjelaskannya secara tepat.
Jadi bagaimana, dari kedelapan fitur, manakah yang lebih menarik minat Anda, untuk melanjutkan petualangan membaca isi tulisan? Kalau aku sendiri, yang pertama pastinya judul, kemudian diikuti nama penulis. Yang lainnya, belakangan, hehe...
Silakan tulis tanggapannya di kolom komentar, hehe...
>>>
Jakarta,
25 Agustus 2020
Sang Babu Rakyat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H