"Lagi banyak kerjaan nih gw, sorry, belum gw kerjain."Â
Nah, ini pasti akrab di telinga kita, alasan yang seperti ini. Tidak mengerjakan sesuatu karena ada pekerjaan lain yang harus diutamakan dulu diselesaikan.
Sebetulnya, sibuk ini dapat menjadi sebuah alasan yang diterima, ketika kesalahannya itu tidak pada sesuatu yang merupakan perjanjian. Karena dalam setiap ucapan janji, perikatan antar pihak, tersirat pula pernyataan komitmen untuk mengutamakannya. Jadi, tidak ada alasan lain untuk menomorduakannya. Pekerjaan lain sekalipun.
- Mengalihkan Perhatian
Hampir sama dengan poin pertama, hanya saja yang dibahas bukan kesalahan orang lain, melainkan hal lain yang sebetulnya tidak penting, menjadi dibuat seolah-olah penting untuk dibahas.
Ya, ini semua hanya untuk mengalihkan pusat perhatian dalam pembicaraan, sehingga kesalahannya tidak lagi dibahas.
Sekali lagi, adalah sebaiknya kita tetap berprasangka baik dalam setiap perkataan yang kita dengar. Karena sesungguhnya, yang paling tahu benar atau salah sebuah perkataan, adalah Yang Maha Kuasa, yang paling mengetahui kedalaman hati manusia.
"Segala perkataan yang keluar dari dalam mulut, berasal dari dalam hati."
Jakarta,Â
8 Juli 2020
Sang Babu Rakyat