Ini adalah cerita kelanjutan dari tulisan sebelumnya, dengan judul Tiga Pilar Penyangga Tulisan yang Berkualitas. Setelah berhasil merumuskan faktor penting untuk menjaga stabilitas dalam menulis, ternyata semasa penulis menulis di Kompasiana ini, ada beberapa manfaat yang berhasil penulis petik, dan sangat berguna dalam aktivitas kehidupan sehari-hari penulis.
Berikut adalah ulasannya:Â
Belajar Bahasa
Agar bisa menulis lancar, tentunya harus memiliki perbendaharaan kata yang melimpah. Kekayaan akan perbendaharaan kata, semisal arti kata dan persamaan kata, bisa disimak secara lengkap dalam kamus bahasa yang ada.
Iya, menulis membuat kita menjadi lebih berwawasan luas akan bahasa, dan tentunya ini membuat kita menjadi lebih pintar dari kondisi sebelum kita menulis. Lebih lagi, kecintaan kita akan Bahasa Nasional, Bahasa Indonesia, menjadi semakin besar.
Sarana Menyampaikan Pendapat
Pendapat terbagi menjadi dua, yaitu pendapat yang bersifat subjektif dan objektif. Bagi yang bersifat subjektif, pendapat dihasilkan dari rasa suka tidak suka si pemberi pendapat, atau yang lebih dikenal dengan preferensi. Ini tanpa sedikitpun melihat secara lebih dalam objek yang sedang diberi pendapat.Â
Untuk yang bersifat objektif, perasaan dikesampingkan, dan analisis akan objek lebih diutamakan. Ini tentunya presisi karena lebih menggambarkan keadaan si objek. Baik subjektif maupun objektif, semuanya dapat dituangkan dalam bentuk tulisan.