Apalagi kalau kita tahu bahwa kesalahan kita merugikan banyak orang, tentunya kita tidak ingin ini kembali terjadi.Â
Kunci pentingnya disini adalah adanya keinginan untuk masih mau mendengarkan saran dan nasihat orang lain dan berpikiran terbuka, tidak merasa paling benar sendiri. Jika kita di luar itu, berarti kita tergolong orang-orang yang berkepala batu.
- sadar akan pentingnya nama baik;
Kesalahan dalam melakukan sesuatu, dimana kita telah dipercaya oleh orang lain karena dianggap mampu melakukannya, sedikit banyak akan mencoreng nama baik kita, minimal di pandangan orang tersebut. Ungkapan sederhananya, kita telah mengecewakan dia.Â
Tingkat kepercayaan yang menurun dan perekaman akan kesalahan yang cenderung abadi, akan membuat kita keluar dari daftar nama orang-orang yang bisa diandalkan, di mata dia. Dan ini adalah sebuah kemalangan, ketika kita telah tercatat sebagai pribadi yang tidak bisa dipercaya.
Iya, nama baik lebih berharga daripada kekayaan materi. Memulihkan nama baik adalah perkara yang lebih sulit daripada sekedar mencari materi.Â
Kesimpulannya, gunakanlah kepekaan akan rasa bersalah sebagai pelengkap untuk berpikir secara cerdas, memetakan strategi terbaik untuk melupakan kesalahan dan mengambil sikap untuk menata diri lebih baik.Â
Dan jangan lupa, bagikan juga pengalaman itu kepada orang lain, agar orang lain tidak merasakan kesalahan yang sama yang pernah kita alami.
Tentunya, kita tidak ingin orang lain celaka toh?
Jakarta,Â
3 Juli 2020
Sang Babu Rakyat.