Membaca satu demi satu tulisan yang tayang di Kompasiana, membuat penulis tergelitik jika tidak mengangkat isu ini ke permukaan. Jujur, sebelum membaca batang tubuh tulisan, mulai dari pengantar, isi, sampai kepada penutup, pastinya kita akan membaca judul terlebih dahulu.
Judul merupakan inti yang akan dan ingin diungkapkan oleh penulis melalui tulisannya. Judul adalah salah satu alat utama dan pertama, yang digunakan penulis untuk menarik minat pembaca, membaca tulisannya. Dan berikut, tipe-tipe judul hasil pengamatan penulis:
- Judul singkat;
Judul ini sangat irit dengan penggunaan kata. Tidak lebih dari tiga kata, malah keseringan hanya satu kata. Sering ditemukan dalam tulisan yang bernuansa puisi dan karya sastra lainnya. Sedikit, tapi tajam makna.Â
Sempat tebersit di benak penulis, mungkin penulisnya orang bertipe hemat kali yak? Hehe.
- Judul seperti sebuah kalimat;
Banyak sekali kata yang dipakai untuk menyusun judul ini. Mulai dari subjek, predikat, objek, hingga keterangan, semuanya lengkap dipaparkan panjang lebar di judul ini. Selain itu, ada yang merupakan petikan dari sebuah anak kalimat, atau perpanjangan dari sebuah keterangan, dimana yang sering adalah keterangan waktu.
- Judul yang bertanya;
Judul ini biasanya mengandung unsur kata tanya, mulai dari apa, mengapa, siapa, kapan, dimana, dan bagaimana. Berawal dari sebuah pertanyaan tentang fenomena peristiwa, yang dilanjut dengan analisis untuk menemukan jawabannya, dan berakhir dengan kesimpulan. Syukur-syukur ada jawabannya, terkadang juga ada yang masih belum ditemukan sampai di paragraf penutup, hehe.
Seakan-akan penulis tidak mau bertanya-tanya sendirian, maka mereka mengundang pembaca untuk bertanya hal yang sama melalui judul mereka. Iya, berharap manatahu pembaca bisa menjawabnya dalam kolom komentar.
- Judul penuh emosi;
Seharusnya, sosok yang mendominasi dalam menggunakan judul ini adalah wanita, bukan laki-laki. Iya, karena perasaan emosi wanita lebih peka daripada laki-laki. Tapi, tidak menutup kemungkinan juga para lelaki menggunakannya. Penulis, salah satunya.Â
Ketika penulis merasa kesal dengan ulah para oknum tukang parkir yang makan gaji buta, tidak bekerja dengan baik, penulis pakai rasa jengkel sebagai judul dalam tulisan curahan hati penulis, hehe.
- Judul dengan huruf besar;
Ada beberapa tulisan yang judulnya seluruhnya menggunakan huruf kapital, alias huruf besar. Sampai sekarang, penulis belum tahu alasannya, dan masih hanya sebatas menerka. Apakah karena terlalu pentingnya pesan yang ingin disampaikan, sehingga harus dibesar-besarkan hurufnya?Â
Atau mungkin sedang dalam kondisi marah ketika menulis? Karena menurut anggapan sebagian orang, menulis dengan capslock dipersepsikan sebagai tanda bahwa penulis sedang naik darah.
- Belum Ada Judul;
Adakah tulisan yang belum ada judulnya? Ada, sebuah tulisan yang merupakan lirik lagu yang dinyanyikan oleh penyanyi senior dan tersohor di negara kita, Iwan Fals. Belum ada judul, itu judul lagunya.
Liriknya seperti ini,
Pernah kita sama-sama susah
Terperangkap di dingin malam
Terjerumus dalam lubang jalanan
Digilas kaki sang waktu yang sombongÂ
...
Yang sudah familiar, pasti membacanya sambil bernyanyi, hehehe.
Udah ya, segitu aja petikan lagunya, lanjut sendiri ke albumnya beliau.
Akhirnya, adalah sebuah keasyikan dan keseruan tersendiri melihat fenomena beraneka judul dari ribuan bahkan jutaan penulis. Semua mengundang tanya, semua ingin bercerita.Â
Opini, pengalaman hidup, perasaan hati, ulasan peristiwa, dan lainnya, semua mereka ceritakan pertama lewat judul, dan dijabarkan secara luas melalui tulisan.
Tetap semangat menulis, para penulis :)
Jakarta,Â
3 Juli 2020
Sang Babu Rakyat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H