Untuk rupa yang satu ini, hampir semua orang bisa membuatnya. Hanya bermodalkan minyak, sedikit garam, dan telur tentunya, jadi ini masakan. Bisa digoreng setengah matang, dimana kuning telur masih meleleh ketika dibelah, bisa juga digoreng matang. Tapi, jangan gosong yak, wkakakaka.
- Telur puyuh
Telur berukuran kecil yang berasal dari burung puyuh ini, telah terkenal menjadi momok yang menakutkan bagi kebanyakan orang. Mengapa? Hal ini karena dipercaya sebagai makanan yang mengandung kolesterol tertinggi dari semua makanan. Di atas piring sajian, mereka kerap ditampilkan sebagai masakan bersama dengan sayur mayur. Semisal, dalam bentuk tumis atau sop.Â
Beranikah kita menyantapnya? Satu dua tidak apa-apalah, asal jangan kebanyakan, bisa kencang itu leher, hehe.
- Telur asin
Dari bebeklah asal muasal telur ini. Di pulau Jawa, sudah terkenal telur ini berasal dari sebuah daerah perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Barat, Kabupaten Brebes tepatnya. Cukup diasinkan, tidak perlu dikreasikan lagi, sudah enak. Apalagi kalau kuning telur di dalamnya masih sedikit basah, ketika meluber di mulut enaknya bukan main. Asin tentunya, hehe.
- Telur balado
Telur ayam yang telah direbus, kemudian digoreng dengan sambal balado, yang sebagian besar terdiri dari cabe rawit merah, cabe keriting, bawang putih, bawang merah, garam, dan gula, itulah dia. Pedas di mulut, tetapi tidak menimbulkan pedas di perkataan. Paling cuman terdengar "hu hah hu haaaaa". Segeralah ambil minum untuk membisukannya.
- Telur pindang
Telur ini sering dijumpai disajikan bersamaan dengan makanan khas Yogyakarta, gudeg namanya. Telur ini berwarna coklat, dan bagi sebagian orang, semakin menginap, telur ini semakin nikmat.
Sudah ah bahas telurnya, jadi semakin lapar,