Dari pengamatan penulis, selain handphone efektif membantu pekerjaan manusia, handphone juga menimbulkan sisi buruk yang terkadang kurang disadari manusia. Iya, kepraktisan dari sistem klik yang memudahkan segala transaksi elektronik, dan konten-konten menarik dan menghibur, yang kesemuanya telah tersedia di handphone, berhasil membuat manusia malas untuk bergerak. Hal ini bila disertai dengan kebiasaan mengemil, hati-hati, obesitas sudah menanti di depan mata. Bijaklah!Â
- Kuota Internet
Ada telepon seluler, pasti ada kuota internet. Keduanya sudah satu paket lengkap, tidak boleh tidak ada satupun. Apalagi bagi orang-orang yang suka memperluas jaringan pertemanan di dunia maya, melalui pengaktifan berbagai akun di media sosial, tentunya akan stress seandainya paket kuota internetnya habis. Langsung seketika itu, mereka akan mengambil isi dompet, atau menggunakan mobile banking, untuk kembali mengisinya.
Karena ulah si Corona, kebutuhan akan kuota internet pasti meningkat seperti biasanya. Hal ini tidak hanya disebabkan kebutuhan akan pekerjaan, tetapi juga kebutuhan akan hiburan di dunia maya, yang hanya bisa diakses dengan kuota internet. Iya, manusia butuh hiburan, yang bisa membuatnya bahagia, sehingga imunitas meningkat, dan bisa menang melawan virus Corona.
Tulisan ini akan penulis akhiri dengan bonus satu kebutuhan, yang sebetulnya juga merupakan kebutuhan primer. Tidak terbatas ruang lingkup, baik di perkotaan maupun pedesaan, semua membutuhkan yang satu ini. Kasih Sayang namanya.Â
Seperti sebuah quote terkenal dari seorang biarawati Katolik, Mother Theresa, yang berkata, "the hunger for love is much more difficult to remove than the hunger for bread". Kurang lebih artinya, kebutuhan akan kasih sayang lebih sulit dipenuhi daripada kebutuhan akan makanan. Iya, semua manusia memerlukan kasih sayang dalam hidupnya.
Jadi, jangan lupa ya, sayangi keluargamu hari ini,Â
selagi masih ada waktu. :)
Jakarta,
29 Juni 2020
Sang Babu Rakyat.