Beda lagi dengan stress besar. Contoh sederhananya, ini dialami oleh orang-orang yang sedang bekerja di depan perangkat kerja. Iya, listrik mati ketika kerjaan belum disimpan di perangkat kerja.Â
Sial memang, ketika semua ide dan gagasan yang telah tertulis, dan analisis serta progress pekerjaan yang mungkin telah mendekati 100%, sirna seketika dan harus mengulang dari awal.
Di masa pandemi Covid19 ini, kebutuhan akan daya listrik meningkat menjadi dua kali lipat, sehingga uang yang harus dikeluarkan untuk membayar biaya listrik juga meningkat mengikutinya.Â
Hal ini dikarenakan kegiatan pekerjaan yang seharusnya dilakukan di kantor, berpindah ke rumah, sehingga berimbas pada bertambahnya beban biaya listrik. Syukurlah, beberapa bulan silam telah ada bantuan gratis dan diskon dari pemerintah, bagi para pengguna listrik dengan daya berkekuatan rendah dan menengah.
- Air
Ini adalah kebutuhan primer yang kelima setelah listrik. Sama seperti listrik, air juga berperan sangat penting pada kehidupan manusia. Dari perannya sebagai air minum, untuk membilas tubuh, membilas sandang, mengepel lantai rumah, menyiram tanaman, dan masih banyak lagi, yang penulis yakin pembaca pastinya lebih tahu akan ini.
Air di perkotaan rata-rata diperoleh dengan cara berbayar, dengan menggunakan jasa perusahaan daerah air minum. Hal ini oleh sebab kualitas air sumur di perkotaan sangat jelek, sehingga tidak bisa digunakan untuk aktivitas manusia. Emang masih ada sumur ya di perkotaan? Jarang kulihat, hehe. Â
Akhir-akhir ini pun, nama si air sedang naik daun karena selalu disebutkan setiap hari di media massa. Untuk memberantas beranak pinaknya si Corona, air mengambil bagian di dalamnya. Iya, anjuran untuk cuci tangan dengan air yang mengalir, masih terus digemakan dengan berulang sampai detik ini.
- Telepon Seluler
Telepon seluler, atau yang lebih canggihnya disebut smartphone, sudah menjadi istri kedua bagi para suami. Bagaimana tidak, setelah tangan istri yang ada di genggamannya, pasti yang kedua adalah handphone. Inilah kenyataannya sekarang, dan para istri jangan cemburu ya, hehe.
Dalam dunia pekerjaan, ketika semua serba dituntut cepat, maka komunikasi tidak boleh putus. Setiap saat, setiap waktu, harus bisa terhubung percakapan antara atasan dengan bawahan, ataupun antar sesama rekan kerja.Â
Selain itu, untuk menjaga silahturahmi secara virtual dengan keluarga yang nun jauh di kampung sana semasa pandemi Covid19, handphone alat utamanya. Di sinilah, peran handphone sebagai alat komunikasi sangatlah penting dalam kehidupan manusia.