Pemuda laba-laba? Pernahkah kalian mendengarnya? Saya pikir sepertinya kurang familiar kalau kita baca dalam terjemahan Bahasa Indonesia, hehe.
Bagaimana kalau “Spiderman”? Untuk yang satu ini, saya yakin, sepertinya hanya sedikit orang yang tidak pernah mendengarnya. Saya juga merasa, kebanyakan mata orang pernah menontonnya, barang sekali. Super hero ini pun banyak diidolakan oleh para kaum, terutama kaum yang ingusnya masih sering meler-meler. Tidak tertutup kemungkinan juga sampai kepada kaum yang cerdas berpikir, cendekiawan malah.
The Amazing Spider-Man.
Sebuah film karya sutradara Marc Webb yang dirilis pada tahun 2012 ini, berdurasi sekitar dua jam. Pemain utama yang bermain dalam karya ini diantaranya Andrew Garfield sebagai Spiderman, tokoh utama film ini, dengan nama Peter Parker.
Kemudian dilanjut oleh Emma Stone yang mengambil andil sebagai kekasih dari tokoh utama dengan nama panggilan Gwen, dan Rhys Ifans yang berperan sebagai musuh utama dari Spiderman dengan nama Dr. Curt Connors.
Kemudian dari sisi keluarga, ada Martin Sheen yang berperan sebagai paman dari Spiderman dengan nama Ben Parker, dan Sally Field sebagai istrinya dengan nama May Parker.
Alur film ini dimulai dari seorang pemuda yang memperoleh kekuatan ekstra dari gigitan yang tidak disengaja, yang dia terima dari seekor laba-laba berukuran kecil.
Kemudian muncul seorang profesor bernama Dr. Curt Connors, teman dari bapak pemuda ini, yang melakukan eksperimen sendiri di lorong bawah tanah, dengan meneliti kadal yang punya kemampuan untuk memproduksi kembali bagian tubuhnya yang telah putus.
Profesor ini tertarik pada penelitian kadal, karena dia ingin menumbuhkan kembali tangannya yang telah putus, dengan meminum ramuan atau semacam serum yang berasal dari substansi kadal.
Seperti klimaks kebanyakan film hero pada umumnya, film ini diakhiri dengan kekalahan di jahat dan kemenangan si baik. Profesor kadal itu akhirnya kalah dan Spiderman menang serta menjadi penjaga keamanan kota dari kerusuhan. Di tengah alur, film ini dilengkapi dengan sisi romantisme yang ditunjukkan oleh sutradara melalui hubungan Spiderman dengan kekasihnya, uhuyyy.
Nah, cukup segitu gambaran sekilas dari penulis tentang film ini, karena kalau lebih detail, lama-lama tulisan ini menjadi sinopsis film, tidak sesuai dengan isi judul yang penulis angkat di awal, hehe.