Mohon tunggu...
Horas Sihombing
Horas Sihombing Mohon Tunggu... Editor - Renungan Singkat Kristen

Pastor

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tenang Agar Keadaan Baik.

4 Juli 2021   14:59 Diperbarui: 4 Juli 2021   15:14 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap orang membutuhkan ketenangan untuk menjalani kehidupan sehari-harinya. Tanpa ketenangan, seseorang tidaklah bisa mengerjakan segala sesuatu dengan baik. Banyak orang melakukan berbagai cara untuk mencari ketenangan hati, pikiran dan situasi agar dapat nyaman dalam menjalani kehidupan ini.

Alkitab menuliskan hal-hal ketenangan agar dapat kita miliki yaitu, didalam kitab Mazmur 62;5 dikatakan,: "Hanya dekat Allah saja, aku tenang dari padanyalah harapanku." Lalu, di 1 Petrus 4;7,:"Kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa."

Amsal 13;30 :"Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri hati membusukkan tulang." Selanjutnya, Mazmur 116 : 7 "Kembalilah tenang, hai jiwaku, sebab TUHAN telah berbuat baik kepadamu." Dan banyak lagi lainnya.

Masalah pergumulan, beban hidup atau tekanan yang datang seringkali membuat kita stres, bingung dan sulit untuk dapat bersikap baik. Bahkan, alih-alih untuk bersikap tenang, malah justru dikuasai oleh emosi, marah, sedih, kecewa sehingga tidak mampu berpikir jernih dan juga dapat salah dalam mengambil keputusan.

Seperti rawa yang tidak kelihatan jika airnya keruh dan beriak, begitu juga kita tidak mampu melihat pertolongan yang Tuhan sediakan jika, pikiran kita keruh dan tidak dapat bersikap dengan tenang.

Kata ketenangan, adalah zona nyaman atau suatu keadaan yang baik. Baik itu, hati, pikiran dan situasi kita. Sebab, ketenangan tidaklah tergantung pada keadaan, ketenangan tergantung pada kemauan kita sendiri. Itu adalah suatu keputusan yang kita buat agar dapat merubah situasi yang sulit menjadi tenang kembali.

Jika, kita mau mengembangkan kebiasan tenang, kita harus belajar santai, rilek dan mengikuti arus dari pada menjadi frustasi dan tentu juga kita harus percaya bahwa, Tuhan selalu memegang kendali dan itu berarti kita tidak perlu stres, khuwatir atau gelisah.

Kita harus bersyukur dengan apa yang kita telah miliki, daripada mengeluh tentang apa yang tidak kita miliki. Nah, kebiasaan tenang adalah tetap tinggal pada sisi positif dalam kehidupan kita.

Sebab itu, percayalah Tuhan tidak menciptakan kita untuk menjadi orang yang berpikir negatif. Ia tidak menciptakan kita agar kita hidup dengan merasa, depresi, tertekan, khuwatir atau frustasi. Tuhan, ingin kita lebih daripada pemenang, dengan merasakan damai sejahtera, merasa puas dan menikmati kehidupan yang bahagia.

Alkitab Mazmur 55;23 katakan : "Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau,.! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkanNya orang benar itu goyah."

Doa : Bapa kami di sorga, kembali kami tunduk merendahkan diri dan seraya mengucapkan syukur atas kebaikan dan penyertaanMu kepadaku. Ajarilah aku agar selalu mengandalkan kekuatanMu agar aku hidup, didalam rencanaMu dan didalam nama Tuhan Yesus Kristus, aku telah berdoa, amin.

                                                                                                        

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun