Demikian pula perkara lainnya (perdata, tata usaha negara, dan pengujian undang-undang) hanya akan diperiksa dan diputus oleh hakim apabila perkara-perkara tersebut diajukan ke hadapannya. Sebab kekuasaan kehakiman kita TIDAK MENGANUT STELSEL AKTIF, tidak dapat menarik suatu perkara ke hadapannya atas inisiatif sendiri untuk diadili.
Jika perkara perdata, perkara tata usaha negara dan perkara pengujian undang-undang bergantung kepada pihak yang berkepentingan; maka perkara pidana bergantung pada penyidik dan penuntut umum apakah akan diteruskan atau tidak ke pengadilan. Di mana penyidik dan penuntut umum, de facto maupun de jure, adalah BAWAHAN PRESIDEN.
Dalam konteks pengertian itulah presiden dapat dipahami sebagai chief of law enforcement officer!