Mohon tunggu...
Reva Prasetya
Reva Prasetya Mohon Tunggu... wiraswasta -

When I Think About Football, I Think Manchester United. Twitter: @HoolGad

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Robin van Persie, Si Pemberontak Dengan Satu Keinginan

12 Agustus 2014   08:34 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:46 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kini Robin menjadi kapten timnas Belanda, dan pada Oktober 2013 lalu dia menjadi pencetak gol terbanyak De Oranje sepanjang masa dengan torehan 41 gol. Mengalahkan capaian Patrick Kluivert yang kini menjadi asisten pelatih di timnas.

"Aku melakukan penghitungan sebelum pertandingan. Dua gol cukup untuk melampaui catatan Kluivert 10 tahun lalu. Maka saat itu terjadi, aku berlari ke bangku cadangan dan memeluknya. Padahal beberapa hari sebelumnya aku sedikit cedera, namun Louis van Gaal tetap memanggilku. Dia juga menempatkanku sebagai striker utama dan memberikanku ban kapten. Maka inilah yang aku lakukan untuk berterimakasih padanya"

Saat ditanya tentang kunci keberhasilannya, Robin menjawab: "Aku selalu melakukan hal yang sama, tidak pernah terlalu larut dalam kesenangan. Setelah mencetak gol aku kembali fokus untuk menghasilkan gol berikutnya. Namun kadang aku sulit untuk mencetak gol selama beberapa minggu. Tenang saja, masa-masa itu akan selalu hadir dan kemudian hilang lagi. Pikiran yang dingin akan membantuku untuk melewati masa sulit. Jiwa dan semangat manusia lebih penting ketimbang tubuh. Itulah mengapa sangat penting mengendalikan tingkat emosional. Keseimbangan perlu dijaga dan itu bisa dilakukan dengan melakukan latihan secara rutin dan konsisten", terang Robin

Robin sekarang berusia 30 tahun dan mendekati akhir kariernya. Dia sudah memutuskan untuk mengakhiri ini bersama Excelsior, klub pertamanya. Dia sangat loyal, bahkan beberapa tahun lalu Robin menyumbangkan sejumlah uang untuk membantu pengembangan pemain muda disana.

Ayahnya sedikit membeberkan rencana masa depan Robin: "Saat kontraknya bersama United berakhir, dia menginjak 33 tahun. Selama masih cukup fit, aku yakin dia akan tinggal di Manchester lalu kemudian kembali ke Excelsior. Uang bukan masalah baginya. Dia hiperaktif seperti anak-anak. Robin butuh sepakbola untuk membakar semangat hidupnya. Excelsior, Arsenal, dan Manchester United adalah rumah baginya. Aku pikir dia akan mengakhiri karier di Excelsior dan kembali ke London atau Manchester sebagai pelatih. Namun sebelum itu terjadi mari kita nikmati saja permainannya".

Ketika ditanya tentang mimpi-mimpinya di kemudian hari, Robin menjawab: "Aku masih ingin melakukan banyak hal untuk mewujudkan mimpi-mimpiku. Suatu hari saat aku makan siang bersama Rio Ferdinand dan melihat beberapa anak baru pulang dari latihan sepakbola dan menggunakan seragam United. Aku melihat senyum di wajah mereka dan berkata pada Rio jika masa kanak-kanak sungguh mengasyikkan. Mereka bermain sepakbola sepanjang waktu dimana saja tanpa pernah merasa lelah dan takut cedera. Aku pun seperti mereka, seorang anak yang hanya memiliki satu keinginan: bermain sepakbola"

Seorang peramal pernah mendatangi Bob van Persie tiga hari setelah Robin lahir. Dia mengatakan jika suatu hari nanti Robin van Persie akan bermain untuk Belanda dan menjadi salah satu pemain terbaik dunia.

Peramal itu benar....

Reva Prasetya  | www.bogorreds.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun