Mohon tunggu...
hony irawan
hony irawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penggiat Advokasi dan Komunikasi Isu Sosial, Budaya dan Kesehatan Lingkungan

pelajar, pekerja,teman, anak, suami dan ayah

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

"Tes Wawasan Kesetiaan" ala Film Gangster

7 Mei 2021   18:54 Diperbarui: 7 Mei 2021   18:56 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Agak sedikit beda dengan tes di kalangan orang-orang baik.

Kalau nonton film-film gangster, di kalangan para penjahat konon juga ada tes yang katakanlah bernama "tes wawasan kesetiaan". 

Di sini para penjahat senior dan yang baru gabung senantiasa diuji loyalitasnya terhadap organisasi dan kesetiakawanan sesama anggota.

Dalam terminologi mereka, tidak ada istilah kesalahan, yang ada hanya ketololan. 

Karena kesalahan adalah bentuk absurd dari hukum tertinggi yang mereka anut, yaitu menghalalkan segala cara. 

Jadi hanya ketololan yang membuat mereka dan organisasi dalam bahaya.

Bukan hanya tes tertulis dan wawancara tapi yang paling menentukan adalah melalui tes tindakan. 

Diantaranya siap menghilangkan jejak kejahatan kawan dengan berbagai cara. 

Atau siap melakukan pekerjaan kotor menghilangkan seseorang atau mengumpulkan bukti-bukti palsu untuk memfitnah. 

Yang paling ringan dengan pasang badan di berbagai media, mengalihkan perhatian publik, dari kesalahan anggota lain yang susah dibantah.

Selain dijadikan untuk meningkatkan posisi sehingga diberi peran dan kewenangan yang lebih besar,
tes ini juga kerap dijadikan ajang untuk menyingkirkan seseorang yang dianggap paling lemah, tidak loyal dan paling membahayakan organisasi.

Dengan misi yang hampir mustahil bisa dilakukan, anggota yang diuji memang tidak diharapkan kembali dengan selamat. 

Tapi kadang di beberapa film, kita juga jumpai, justru mereka berhasil keluar dari ujian meski dalam keadaan babak belur. 

Kemudian berhasil membersihkan mereka yang menjerumuskannya dan organisasinya dalam bahaya untuk kepentingan pribadinya. 

Lalu menjadi pimpinan di organisasi itu dengan kekaguman besar akan prestasinya.

Ah namanya juga film... Entah betul atau hanya rekaan belaka...

#BukanResensi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun