Sosoknya begitu bersahaja dan cukup dikenal di kalangan penggiat Air Minum dan Sanitasi pusat dan daerah. Maklum, mbak Wiwit begitu panggilannya, sudah berkecimpung lebih dari 20 tahun di sektor ini. Baik dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat, pelatihan partisipatif, produksi media, dan berbagai rupa kegiatan komunikasi lainnya.
Saya mengenal Mbak Wiwit ini sejak sekitar 15 tahun lalu. Meski tidak di proyek yang sama, sebagai orang baru yang saat itu pertamakali terlibat dalam kegiatan komunikasi sanitasi, tentu banyak hal yang saya pelajari dari "Ibu Guru" satu ini. Selain karena latar belakang pengalaman yang sama, terutama dalam produksi materi video, radio dan materi informasi, edukasi dan komunikasi lain, juga punya minat yang sama yaitu membuat sesuatu yang berbeda dari yang pernah ada.
Dalam beberapa kesempatan saya sering diajak "kolab" untuk penyelenggaraan berbagai acara baik pelatihan, fasilitasi masyarakat, maupun produksi media komunikasi untuk berbagai isu kesehatan.
Suasana ceria yang dibangunnya selalu menarik perhatian peserta sehingga dapat optimal menerima pelajaran.
Trik yang sering digunakan mbak Wiwit saat jadi fasilitator, pembicara, maupun nara sumber adalah mengajak peserta untuk memainkan yel-yel dengan teriakan dan gerakan yang dibuat bersama.
Saya sering bergurau bahwa mungkin mbak Wiwit layak untuk mendapat rekor MURI sebagai pencipta yel-yel terbanyak bukan saja di Indonesia tapi di dunia.
Selain menjadi konsultan atau tenaga ahli di beberapa lembaga internasional, mbak Wiwit juga mendirikan yayasan SPEAK Indonesia yang concern mendukung pemerintah dan lembaga dalam kegiatan komunikasi.