Mohon tunggu...
hony irawan
hony irawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penggiat Advokasi dan Komunikasi Isu Sosial, Budaya dan Kesehatan Lingkungan

pelajar, pekerja,teman, anak, suami dan ayah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Aksi dan Narasi Pagelaran Pesona Seni Budaya Betawi untuk Indonesia 2019

16 November 2019   09:42 Diperbarui: 16 November 2019   10:17 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bukan hanya aksi, narasi juga penting !" mungkin ini menjadi pelajaran utama dalam melakukan upaya bersama untuk berbagai kegiatan, termasuk dalam hal  melestarikan dan mengembangkan seni budaya Betawi.

Penampilan warga negara asing yang "maen" musik gambang kromong, "nandak" tari kreasi Betawi dan "main pukulan" pencak silat pada Pagelaran Pesona Seni Budaya Betawi untuk Indonesia mendapat sambutan meriah. Tamu undangan duta besar negara-negara sahabat, serta organisasi, lembaga dan individu penggiat seni budaya Betawi nampak memberi apresiasi kepada Yayasan Benyamin Suaeb (YBS) dengan dukungan penuh pemerintah provinsi DKI Jakarta yang  telah menyelenggarakan acara ini. Pagelaran yang dilaksanakan Jumat malam, 15 November 2019 di pelataran gedung Balai Kota DKI Jakarta ini memang merupakan rangkaian akhir setelah  kegiatan audisi seni budaya betawi dan pelatihan singkat warga negara asing yang dilaksanakan sepanjan tahun 2019.

Tampil apik dengan paduan musik gambang kromong dan orkestra garapan musisi handal Indro Hardjodikoro, acara mengalir jadi satu kesatuan memadukan  rangkaian nomor seni musik gambang kromong arahan Firman Jalut, tari Betawi arahan Andi Supandi, pencak silat arahan Bachtiar dari sanggar Si Pitung dan sohibul hikayat yang dibawakan tokoh seniman Betawi, Bang Yahya.

Perwakilan peserta  pelatihan dari warga negara Australia, Jepang dan Somalia mengaku mengaku senang dapat kesempatan mengenal dan berlatih seni budaya Betawi, dan  bermaksud mempelajarinya lebih jauh lagi.

Kesan baik juga disampaikan plt kepala dinas pariwisata dan kebudayaan DKI Jakarta, yang menyampaikan penghargaan kepada Yayasan Benyamin Suaeb atas sajian acara yang menarik. Kedepan diharapkan acara seperti ini dapat dikembangkan menjadi lebih baik lagi.

Penyelenggaraan rangkaian kegiatan Pesona Seni Budaya Betawi ini tentu tak lepas dari visi gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, bahwa seni budaya Betawi hendaknya tidak hanya dilestarikan, tapi juga dikembangkan.

Dalam sambutan Gubernur DKI Jakarta yang disampaikan oleh Deputi Gubernur DKI bidang Kebudayaan dan Pariwisata,  Dadang Solihin, disampaikan bahwa keunggulan nilai-nilai seni budaya Betawi adalah terbuka.

"Seni budaya Betawi itu inklusif... Bisa menerima perbedaan, namun tetap menjungjung tinggi nilai-nilai ketuhanan YME, kemanusiaan, persatuan, musyawarah dan berkeadilan sosial." katanya

Lebih lanjut Dadang menjelaskan bahwa Betawiisne inilah yang mengandung nilai-nilai yang perlu dilestarikan. "Seni Budaya Betawi yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasilia ini, tidak hanya menjadi sumbangan besar masyarakat Betawi bagi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia namun dapat menjadi inspirasi bagi perdamaian dunia." tandasnya.

Dalam kesempatan ini pula, lewat sambutan yang dibacakan oleh deputi, gubernur menyampaikan bahwa, upaya pelestarian seni budaya Betawi melalui kegiatan promosi dan pemasaran ke berbagai negara akan memberi pesan damai yang sangat dibutuhkan oleh dunia internasional dewasa ini.

dokpri
dokpri
Beno Rachmat Benyamin, selaku ketua Yayasan Benyamin Suaeb (YBS) dalam beberapa kesempatan menyampaikan bahwa YBS menjadikan BetawiISme sebagai slogan untuk mempromosikan nilai-nilai budaua Betawi tersebut. "Karena nilai-nilai Betawiisme yang bisa menerima perbedaan inilah yang menjadikan Jakarta menjadi ibukota negara setidaknya hingga saat ini."

Lebih lanjut dalam diskusi dengan Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB), Beni Pandawa Benyamin yang juga pengurus YBS sekaligus direktur utama Bens Radio 106,2 FM menyampaikan bahwa, melihat animo dan respon masyarakat serta efek promosi yang kuat, pelatihan yang lebih serius bagi warga negara asing dapat dikembagakan LKB dengan modul dan kurikulum yang lebih baik.

Yayasan Benyamin Suaeb (YBS)

Untuk dapat melanjutkan pemikiran dan semangat seniman budaya Betawi Haji Alm. Benyamin Suaeb, atas dukungan berbagai pihak termasuk seniman, budayawan, pemerhati, dan pelaku seni budaya Betawi serta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Yayasan Benyamin Suaeb (YBS) berdiri  pada tanggal 13 November 2008.

Setelah melewati proses interaksi dengan berbagai komponen  yang bergerak dalam upaya pelestarian seni budaya Betawi, sejak tahun 2015 YBS mulai memfokuskan diri bergerak dalam bidang promosi dan pemasaran seni budaya Betawi. Sejak berdirinya, berbagai kegiatan telah dilakukan, diantaranya adalah:
1. Festival Bang Ben, thn. 2012 di Monas.
2. Pentas Seni Budaya Betawi, thn. 2013 di 5 Wilayah Kota Jakarta.
3. Ngarak Penganten Sunat, thn. 2014 di 5 Wilayah Kota Jakarta.
4. Pagelaran untuk Advokasi Pengesahan Perda Pelestarian Seni Budaya Betawi, thn. 2014 di Setu Babakan.
5. Kota Cerdas dalam Kreasi Seni Budaya Betawi (Smart City), thn. 2015 di Setu Babakan & Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
6. Pentas Seni Budaya Betawi pada Peluncuran Taman Benyamin Suaeb, thn. 2018 di Taman Benyamin Suaeb Jakarta.
7. Audisi Pesona Seni Budaya Betawi untuk Indonesia di Setu Babakan, thn. 2019 di Setu Babakan.
8. Pelatihan Pesona Seni Budaya Betawi untuk Warga Negara Asing, thn. 2019 di Setu Babakan dan Studio Bens Radio
9. Pagelaran Pesona Seni Budaya Betawi dihadapan Duta Besar Negara-negara Sahabat, thn. 2019 di Balaikota DKI Jakarta.

Rangkaian Kegiatan Pesona Seni Budaya Betawi untuk Indonesia

Sepanjang tahun 2019, Yayasan Benyamin Suaeb (YBS) telah melaksanakan berbagai rangkaian kegiatan promosi seni budaya betawi yang memiliki tema besar Pesona Seni Budaya Betawi Untuk Indonesia. Beberapa rangkaian Acara Pesona Seni Budaya Betawi Untuk Indonesia, yaitu:

Audisi Pesona Seni Budaya Betawi untuk Indonesia

Kegiatan Audisi Pesona Seni Budaya Betawi Untuk Indonesia sukses diselenggarakan pada tanggal 7 April 2019 di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Jakarta. Audisi ini diikuti oleh berbagai peserta dari sanggar yang tersebar di Jakarta dan mengikuti cabang kompetisi, seperti Lenong, Tari Kreasi Betawi, Tanjidor, Palang Pintu, dan Gambang Kromong. Tujuan dari penyelenggaraan Audisi Pesona Seni Budaya Betawi Untuk Indonesia adalah selain untuk menginventarisir sanggar-sanggar seni budaya Betawi yang ada, juga untuk mensinergikan kembali upaya promosi dan pemasaran dengan berbagai lembaga terkait, serta seleksi untuk pelaku seni budaya Betawi unggulan yang layak untuk ditampilkan dalam berbagai pertunjukan baik ditingkat lokal maupun internasional.

Pelatihan Pesona Seni Budaya Betawi untuk Warga Negara Asing

Lewat pendekatan Marketing by Experiences peserta yang terdiri dari warga negara asing dapat merasakan sendiri keterampilan menguasai seni budaya Betawi, sehingga dapat berbagi cerita dan pengalamannya pada kawan-kawan di negaranya. Dengan proses pelatihan yang dipertontonkan dihadapan publik, selain memberi kesan bagi warga negara asing yang ikut serta juga berdampak promotif bagi masyarakat yang menyaksikan. Kegiatan pelatihan singkat yang diikuti oleh warga negara asing (WNA) ini, sudah dilaksanakan rutin satu minggu sekali di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan selama kurun waktu tiga bulan (Juli-September 2019).

Pagelaran Pesona Seni Budaya Betawi dihadapan Duta Besar Negara Sahabat

Pagelaran Pesona Seni Budaya Betawi yang merupakan acara puncak dari Pesona Seni Budaya Betawi Untuk Indonesia ini, menampilkan pertunjukan seni budaya Betawi dari pelaku seni budaya Betawi pilihan. Pilihan tersebut didasari dari kegiatan audisi dan pelatihan seni budaya Betawi oleh warga negara asing (WNA). Di hadapan langsung duta besar negara sahabat serta para tamu undangan, peserta akan menyuguhkan penampilan-penampilan yang spektakuler dan menarik perhatian.

Tentang Seni Budaya Betawi

Keberadaan pelaku seni budaya Betawi kian tergerus, hal ini dapat dilihat dari semakin berkurangnya jumlah sanggar seni budaya Betawi. Kemudian lewat Peraturan Pemerintah Provinsi Daerah Khusus ibukota Jakarta No. 4 tahun 2015 tentang Pelestarian Kebudayaan Betawi, dimana pada pasal 14 disebutkan bahwa Dalam rangka meningkatkan apresiasi kegiatan kesenian Betawi, Pemerintah Daerah dan atau masyarakat melaksanakan :

1. Lomba kesenian Betawi yang diselenggarakan secara periodik dan berjenjang;
2. Pergelaran kesenian Betawi pada acara tertentu;
3. Kegiatan lain yang berfungsi sebagai sarana dan media apresiasi kesenian Betawi ; dan
4. Memberikan penghargaan dan jaminan social kepada seniman.

Kini, melalui kerjasama dengan berbagai pihak dengan berlandaskan idealisme serta visi yang sama untuk kelangsungan (pelestarian) dan pengembangan seni budaya Betawi diharapkan membuka peluang seluas-luasnya untuk pelaku seni budaya Betawi tampil dalam berbagai kesempatan baik di dalam maupun di luar negeri.

ooOoo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun