PERKAWINAN "NDESO" ALA AMERIKA
Awal September kemarin kami berkesempatan memenuhi undangan pernikahan keluarga di Amerika.
Perjalanan dari kota Sioux Falls di Negara bagian South Dakota Amerika Utara menuju kota kecil alias desa bernama Saint Lucas yang terletak di Negara bagian Iowa, memerlukan waktu tidak kurang dari 5 jam dengan menggunakan kendaraan pribadi. Transportasi umum seperti bus atau kereta api tidak tersedia.
Selain kendaraan pribadi motor maupun mobil sewaan, pesawat udara merupakan pilihan lain. Bandara terdekat menuju desa tempat upacara adalah bandara Internasional Minneapolis. Waktu tempuh pesawat terbang sekitar 40 menit. Sesampainya di Minneapolis harus menggunakan jasa penyewaan mobil perusahaaan yang banyak tersedia di setiap lapangan udara di Amerika. Dari Bandara Internasional Minneapolis memerlukan waktu sekitar 1,5 jam sebelum sampai kelokasi perkawinan. Selain jarak yang lumayan, harus nyopir sendiri karena sopir tidak tersedia dan kalaupun ada tentu mahal biayanya.
Sepanjang perjalanan dari kota Siuox Falls menuju Timur di atas aspal mulus Highway, kiri kanan jalan terbentang tanah pertanian yang luasnya seolah tidak bertepi. Sering terlihat kelompok sapi yang sedang merumput.Â
Tanaman jagung mendominasi ladang pertanian disamping tanaman gandum dan sesekali terlihat ladang bunga matahari. Kami juga melewati kumpulan kincir angin yang terpasang di ladang pertanian milik penduduk, digunakan sebagai sumber energy listrik yang murah dan bersih lingkungan.
PROSESI PERKAWINAN DI GEREJA
Sejatinya kami sudah pernah menghadiri perkawinan dari keluarga yang sama tahun lalu (Juli 2016) di kota Sioux Falls. Prosesi perkawinan di kedua Gereja Katholik tersebut relative sama, kendatipun berbeda dedominasinya.
Seperti sering dijumpai dalam film-film Amerika, masing masing pengantin memasuki gereja diantar oleh kedua orang tuanya masing masing dan diikuti oleh beberapa orang sepuh seperti nenek atau kakek pengantin.Â
Dilanjutkan dengan pengantar dan wejangan singkat sebelum mengesahkan perkawinan dengan tanda saling memasang cincin di jari masing masing pengantin. Setelah pastor menyatakan bahwa berdasarkan otoritas yang dimilikinya dan menyatakan bahwa perkawinan dinyatakan sah, kedua pengantin dipersilahkan saling berciuman sebagai tanda kasih sayang.