Ku titipkan peluk kepada perempuan-perempuan timor yang berhati baja bernyali halilintar, yang bekerja di warung-warung makan di sepanjang kota, yang berjualan sirih dan pinang di bibir-bibir pasar, yang menjadi tulang punggung untuk keluarga besarnya di kampung.
Kutitipkan hormat kepada pemuda-pemudi timor yang memilih mengabdikan dirinya didesa-desa terpencil, yang bekerja dengan gaji seadanya, yang memiliki segala macam syarat untuk putus asa tapi mereka tidak pernah memilihnya.
Kutitipkan harap kepada generasi penerus timor yang menuntut ilmu didalam maupun diluar pulau, juga kepada mereka yang bekerja dan hidup diatas tanah ini.
Kutitipkan rindu kepada kalian semua yang sedang rindu kepada mama, kepada rumah, kepada tanah kelahiran kita.
Kutitipkan pesan kepada kalian, atau kepada siapapun yang memilih menguburkan hatinya diantara tiga batu tungku ini:
Tetap syukuri setiap pekerjaanmu, dan teruslah berkarya dengan segala keterbatasanmu. Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H