Mohon tunggu...
Honing Alvianto Bana
Honing Alvianto Bana Mohon Tunggu... Petani - Hidup adalah kesunyian masing-masing

Seperti banyak laki-laki yang kau temui di persimpangan jalan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Curhat Pemuda TTS tentang Pilgub NTT

3 Juni 2018   20:03 Diperbarui: 8 Juli 2018   22:47 612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Emi nomleni saat penarikan nomer urut di KPU

Dalam Pilkada NTT kali ini, sebagai mana kita ketahui bersama. Ada dua orang Anak TTS yang ikut meramaikan pesta demokrasi kali ini. Selain mama emi, ada juga bapak beni litelnoni. Sebagai anak TTS, saya berharap kita perlu mendukung ke dua sosok ini. Kedua sosok yang lahir dari rahim TTS, yang di pilih dan di persembahkan untuk NTT.

Saya rasa kita perlu memastikan bahwa di rumah besar TTS ini mereka tidak ditinggalkan atau berdiri sendiri. Tapi jika ada saudara-saudara yang memilih diluar ke dua paket ini pun, kita harus tetap menghargai dan menghormati pilihan politik tersebut. Hormat diberi.

Setelah mendengar pembicaraan masyarakat serta membaca status-status yang bertebaran di dinding-dinding facebook, banyak teman-teman yg mengatakan bahwa NTT butuh sosok pemimpin yang tegas. tp bagi saya, Ketegasan itu bukan soal berbicara dengan suara yang keras, dan ketegasan itu tidak ada sangkut pautnya dengan tubuh yang kekar atau tegap. Ketegasan itu soal kebijakan-kebijakan yang kedepan akan di buat, di eksekusi dan di kontrol secara terus menerus. Tentunya kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada kesejahtraan serta mampu menjawab permasalahan-permasalahan masyrakat NTT.

Dari sepenggal cerita diatas, Saya secara pribadi mengambil sikap untuk menjatuhkan pilihan kepada mama emi. Entahlah kenapa saya seakan begitu percaya kepada beliau..Tapi yang pasti, saya merindukan serta ingin ikut mencatat sejarah baru di NTT bahwa pada pesta demokrasi kali ini harus muncul seorang pemimpin perempuan yang lahir dari rahim bumi atoin meto. saya ingin ikut memastikan bahwa perempuan timor tidak berdiri sendiri pada pilkada NTT kali ini. Masih ada orang-orang yang terus mendukung Putra-Putri terbaik dari rumah besar TTS ini.

Lalu bgaimana jika mama emi kalah? Kalau mama emi harus kalah, saya pun ingin ikut merasakan kekecewaan dan kesedihan dari perempuan timor ini. Setelah itu, saya akan bercerita kepada adik-adik saya saat kami berjalan menuju sungai untuk menimba air. Saya akan bercerita bahwa kita harus bangga karna pernah ada perempuan timor yang tampil di pilgub NTT, meskipun ia  kalah.

Ya, ia kalah di medan pertempuran yang sulit dengan cuaca politik yang (mungkin) tidak bersahabat. Meskipun begitu kita harus bangga karna beliau tidak pasrah, beliau menunjukan bahwa ia kalah dengan pedang di tangan, kalah di medan pertempuran. Nama perempuan timor tersebut harus di catat dengan tinta emas, dan cerita-cerita tentang perempuan tersebut akan menjadi inspirasi bagi generasi muda timor ke depan. Generasi para petarung.. Salam

Mereka berdua (Mama emi & pak beni) boleh kalah tempat lain, tapi  mereka tidak boleh kalah di dalam rumah sendiri, rumah besar TTS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun