Lingkungan virtual memperkenalkan dinamika dan norma baru yang berbeda dari konteks budaya dalam kehidupan offline. Peneliti dalam etnografi virtual mungkin menghadapi kesulitan dalam menafsirkan dan menganalisis nuansa serta makna budaya yang tertanam dalam interaksi online. Hal ini disebabkan oleh kurangnya isyarat non-verbal dan kehadiran fisik dalam interaksi online, yang menjadi sumber informasi penting dalam memahami konteks budaya.
Penting bagi peneliti etnografi virtual untuk mengembangkan keterampilan interpretasi yang sensitif terhadap konteks budaya dan menggunakan strategi triangulasi data untuk memverifikasi temuan mereka. Selain itu, kerjasama dengan anggota komunitas yang diamati dapat memberikan wawasan yang lebih dalam tentang budaya dan praktik budaya yang ada di dalam lingkungan virtual.
Referensi
Hine, C. (2008). Virtual ethnography: Modes, varieties, affordances. In Fielding, N., Lee, R. M., & Blank, G. (Eds.), The SAGE Handbook of Online Research Methods (pp. 257-270). SAGE Publications Ltd.
Juszczyk, S. (2013). Ethnography of Virtual Phenomena and Processes on the Internet. Polish Sociological Review, 181(1), 207-221.
Markham, A. N. (2013). The politics, ethics, and methods of representation in online ethnography. In The Oxford Handbook of Internet Studies (pp. 383-404). Oxford University Press.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI