Di satu sore yang murung, yang senjanya berwarna merah,
bukan oranye. Seorang bapak tua sedang duduk di beranda
sambil membaca warta berita. Saking serunya membaca
warta, huruf-hurufnya ngos-ngosan kelelahan. Dia sedang seru
membacakan berita-berita hari ini.
Bapak tua itu tinggal di tengah hutan. Hutan yang kaya, flora
fauna bermacaman. Duit tak ada harganya di sana. Butuh apa,
mau apa, cari apa, semua tersedia. Namun sayang, sebab begitu kaya,
hutannya didatangi modal-modal dari luar pulau. Hidupnya sudah tidak
tenteram seperti saat modal-modal itu belum berdatangan.
Mereka datang sepaket dengan serdadu yang berwajah garang.