Tidak hanya itu, ketergantungan berlebihan pada Perusahaan menambah lapisan ketidakadilan dalam hubungan kerja. Karyawan yang diberikan fasilitas perumahan, transportasi, atau kebutuhan dasar lainnya sering kali menemukan diri mereka terikat pada majikan mereka dengan cara yang sangat nyata dan mengikat.Â
Perusahaan menggunakan pemberian ini bukan sebagai manfaat tambahan, tetapi sebagai alat kontrol, memastikan bahwa karyawan tidak memiliki pilihan selain tetap bekerja di perusahaan tersebut, terlepas dari kondisi kerja yang mungkin buruk.
Praktik ini sering terlihat dalam industri konstruksi dan pertambangan, di mana perusahaan menyediakan akomodasi dan fasilitas dasar lainnya bagi pekerja mereka. Sekilas, ini mungkin tampak seperti keuntungan, tetapi dalam kenyataannya, ini menciptakan ketergantungan yang mendalam.Â
Pekerja menjadi terjebak dalam siklus di mana mereka tidak bisa meninggalkan pekerjaan mereka tanpa kehilangan akses ke kebutuhan dasar mereka. Ini menempatkan pekerja dalam posisi yang sangat rentan, di mana mereka tidak bisa menuntut perbaikan kondisi kerja tanpa risiko kehilangan tempat tinggal dan akses ke kebutuhan dasar.
Ketidakadilan dalam promosi dan penghargaan juga merupakan cerminan jelas dari praktik feodalisme di tempat kerja modern. Alih-alih berbasis meritokrasi, banyak perusahaan yang masih mempraktikkan favoritisme dan nepotisme.Â
Penghargaan dan promosi diberikan bukan berdasarkan kinerja, melainkan hubungan personal dan koneksi. Hal ini menciptakan lingkungan kerja yang tidak adil, di mana karyawan yang bekerja keras dan berdedikasi merasa diabaikan dan tidak dihargai. Akibatnya, motivasi menurun dan produktivitas perusahaan juga terpengaruh secara negatif.
Di beberapa perusahaan besar, promosi dan penghargaan sering kali diberikan berdasarkan hubungan personal atau keluarga.Â
Karyawan yang memiliki hubungan dekat dengan manajemen cenderung mendapatkan promosi lebih cepat, sementara karyawan yang tidak memiliki hubungan tersebut meskipun bekerja keras dan berprestasi, sering kali diabaikan. Hal ini menciptakan lingkungan kerja yang tidak adil dan penuh dengan ketidakpuasan, yang pada akhirnya merusak moral dan produktivitas karyawan.
Terakhir, kontrol berlebihan atas kehidupan pribadi karyawan merupakan bentuk lain dari dominasi feodal yang masih kita saksikan.Â
Beberapa petinggi perusahaan merasa berhak untuk mencampuri urusan pribadi karyawan atau bawahan mereka, mengontrol dengan siapa mereka boleh berhubungan, bagaimana mereka harus bertindak di luar jam kerja, dan bahkan pilihan gaya hidup mereka.Â