Kemudian kondisi geografis Alaska yang menguntungkan dimana matahari bersinar selama 20 jam bahkan lebih pada musim panas.
Dengan lama penyinaran tanaman yang berbeda dari daerah lainnya, tamaman di Alaska dapat terus melakukan fotosintesis dan menghasilkan sumber energi untuk kegiatan fisiologisnya.
Petani juga memperhatikan tanah yang digunakan dengan memberikan pupuk yang kaya akan bahan organik dan unsur hara sehingga kebutuhan nutrisi tanaman terpenuhi dengan baik.
Dengan kombinasi ini, tanaman akan memperoleh banyak energi untuk menyalurkan nutrisi yang diperolehnya dengan baik. Tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan maksimal dengan kondisi seperti ini.
Hal ini terbilang sukses dengan melihat banyak tanaman yang dihasilkan pada daerah ini memiliki ukuran yang besar - besar.
Dengan kondisi yang sangat menguntungkan ini petani dapat menghasilkan kacang polong dengan ukuran 90cm dan sebuah umbi dengan berat 18 kilo.
Pada tahun 2021, petani di Alaska bisa menghasilkan sebuah cabai dengan ukuran 38cm, okra dengan ukuran 20cm, satu siung bawang putih dengan berat 172 gram dan masih banyak lagi tanaman raksasa yang dihasilkan.
Namun untuk mengikuti kompetisi, petani Alaska melakukan teknik khusus agar bisa menghasilkan tanaman raksasa yang sangat optimal.
Petani akan memilih benih yang paling berkualitas untuk ikut serta dalam kompetisi. Petani membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menentukan benih yang akan digunakan.
Petani akan mulai melakukan penyemaian dan pembibitan pada musim dingin di dalam green house. Pembibitan yang dilakukan dibantu dengan grow light untuk memastikan tanaman mendapatkan sinar matahari yang cukup.
Pindah tanam dilakukan pada saat musim panas atau kondisi matahari yang lama dalam penyinarannya. Biasanya pindah tanam dilakukan pada bulan Mei.