Mohon tunggu...
christi kevin kyken
christi kevin kyken Mohon Tunggu... Petani - Warrior God of Agriculture

- Senang berimprovisasi - Sedang berlatih untuk berpikir kritis dan open minded - Sangat ingin menjadi ahli botani, arsitek pertanian dan filsuf

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kesakralan Tato Bagi Suku Dayak

9 Desember 2023   07:38 Diperbarui: 9 Desember 2023   07:50 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi orang Dayak jaman dahulu yang penuh dengan tato (Sumber: Warisan Budaya Nusantara)

Tato juga diberikan kepada kalangan bangsawan sebagai tanda anggota. Tato yang biasa digunakan adalah tato burung enggang yang merupakan hewan yang sangat keramat bagi suku Dayak.

Penempatan tato juga tidak sembarangan, karena setiap tempat memiliki maknanya masing - masing. Tidak hanya penempatan, motif tato yang akan digunakan juga tidak boleh sembarangan. Oleh karena itu pada suku Dayak terdapat aturan yang mengatur pemilihan motif tato dan penempatan tato tersebut.

Bagi perempuan Dayak yang memiliki tato di bagian paha, itu menandakan status sosialnya sangat tinggi dan biasanya dilengkapi dengan gelang di pergelangan kakinya.

Tato bagi suku Dayak merupakan sebuah kebanggaan tersendiri karena tidak semua orang mampu melewati proses pembuatan tato suku Dayak. Sistem tradisional dalam pembuatan tato atau dikenal dengan nama "sistem tok-tok" memang memiliki rasa sakit yang luar biasa. Oleh karena itu, orang yang ingin mendapatkan tato harus siap merasakan sakit dan tidak boleh bernyali setengah. 

Pembuatan tato dengan sistem tok-tok khas suku Dayak (Sumber: Wilfirmus)
Pembuatan tato dengan sistem tok-tok khas suku Dayak (Sumber: Wilfirmus)

Namun, dengan masuknya dunia modern, setiap orang dapat dengan mudah memperoleh tato. Mesin tato pada jaman sekarang juga sudah banyak dan tidak menyebabkan rasa sakit yang sama seperti sistem tradisional.

Pada saat ini, tato merupakan hal yang lazim dan anak muda banyak menggunakan tato sebagai sarana untuk pamer. Jaman sekarang tidak sedikit anak muda yang memiliki tato merasa seperti jagoan tanpa mengetahui makna dari tato yang dibuat.

Padahal bagi kaum yang lebih tua, dahulunya tato merupakan sesuatu yang sakral dan menjadi jalan penerant setelah kematian dan menandakan suatu identitas sosial di masyarakat. Warna hitam pada tato adalah salah satu contoh kesakralan dalam tato yang dipercaya akan berubah sebagai jalan penerang menuju keabadian.

Untuk itu, sebaiknya anak muda pada saat ini mulai mencari tau dan memaknai arti tato sebenarnya terkhusus anak muda Dayak. Jangan sampai tradisi yang telah turun temurun dan sakral bagi suku Dayak menjadi sebuah karya seni biasa yang tidak berharga.

Dengan begitu, salah satu budaya yang berada di Indonesia dapat dilestarikan dan bisa menyesuaikan diri dengan era modern tanpa harus kehilangan makna dan kesakralannya.

Pustaka:
Yunanto, T. A. R. 2019. Pemaknaan dan Konsekuensi Budaya pada Suku Dayak. Jurnal Insight Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember Vol. 15(2): 213-219.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun