Pasar dari jamur ulat ini meliputi negara - negara besar seperti China, Korea, Jepang, Inggris, Amerika Serikat dan Thailand. Hal ini merupakan bisnis yang cukup menarik.
Dengan permintaan yang begitu besar, jamur ulat ini terancam punah di habitat aslinya. Namun para peneliti mengatakan bahwa memang secara teori jamur ulat dapat dibudidayakan. Akan tetapi membutuhkan keterampilan dan perhatian lebih karena jamur ini mengandung asenic dan logam berat yang dapat bersifat beracun dalam kadar tertentu.
Tidak hanya itu, jamur ulat ini juga menjadi langka disebabkan perubahan iklim yang ekstrim secara mendadak. Hal ini dilansir dari National Geographic yang mewawancarai lebih dari 800 orang pemanen atau pencari jamur ulat ini.
Beberapa negara yang melakukan produksi jamur ulat juga mengalami penurunan jumlah produksi. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi seperti pola cuaca, faktor geografis dan faktor lingkungan sehingga membuat penurunan terhadap produksi jamur ulat.
Belum ada penelitian khusus yang menjelaskan tentang khasiat jamur ulat sebagai obat kuat. Namun para pakar jamu herbal asal China beranggapan bahwa jamur ini dapat meningkatkan kinerja seksual.
Jamur ulat atau yarchagumba memiliki khasiat yang baik sehingga menjadikan jamur ulat ini bisnis yang menarik. Tidak sedikit masyarakat sekitar yang rela mempertaruhkan nyawa untuk mencari jamur ulat ini.
Namun dengan perubahan iklim yang begitu besar membuat keberadaan jamur ulat menjadi terancam punah. Untuk melakukan budidaya ulat jamur juga tidak mudah dan banyak faktor yang harus diperhatikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H