Ketika melakukan budidaya tanaman, petani harus memperhatikan berbagai macam faktor agat tanamannya dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal. Kurang satu faktor saja akan sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Salah satu faktor yang penting untuk diperhatikan ketika melakukan budidaya yaitu air.
Kekurangan air akan berefek buruk bagi tanaman. Banyak permasalahan yang dapat ditimbulkan apabila tanaman kekurangan air, dimana salah satu permasalahan yang ditimbulkan yaitu permasalahan pada fotosintesis. Air berpengaruh besar dalam menentukan keberhasilan dari proses fotosintesis.
Apabila fotosintesis terhambat, maka tanaman tidak dapat menghasilkan cadangan makanan yang merupakan hasil dari fotosintesis. Hal ini berdampak buruk bagi proses fisiologis lainnya seperti pembelahan sel. Hal ini tidak hanya mengganggu pertumbuhan tanaman, tetapi pada akhirnya akan menyebabkan kematian pada tanaman.Â
Air juga merupakan salah satu zat penyusun penting yang sebagian besar organ pada tanaman mengandung air yang tinggi. Kekurangan air pada tanaman berarti tanaman kehilangan sebagai besar dari organ tubuhnya. Hal ini akan sangat mengganggu bagi tanaman.
Gejala yang ditimbulkan apabila tanaman kekurangan air adalah seperti daun yang melayu kemudian menguning. Daun dan bagian tanaman lainnya akan terasa sangat kering karena tidak cukup mendapatkan air dan tidak dapat mempertahankan air lebih lama. Pada akhirnya tanaman akan mati dan kering secara total.
Untuk itu, keperluan air tanaman perlu diperhatikan dengan baik untuk mencegah tanaman kekurangan air. Petani harus menjaga ketersediaan air yang cukup bagi tanaman agar tidak mengganggu aktivitas fisiologisnya. Petani harus memastikan bahwa kelembaban tanah harus sesuai dengan kondisi yang ideal bagi tanaman dengan memperhatikan waktu penyiramannya.
Terdapat berbagai macam cara untuk menjaga ketersediaan air di lahan, sehingga dapat memenuhi kebutuhan air tanaman. Pengelolaan air yang baik dapat menghindari pemborosan air pada bulan kering sehingga air dapat dimanfaatkan secara optimal. Ketersediaan air harus benar - benar diperhatikan agar tidak mengganggu kebutuhan air tanaman.
Salah satu cara untuk memastikan ketersediaan air adalah dengan memanfaatkan WaterGen yang merupakan alat untuk menghasilkan air dari udara. Dengan memanfaatkan  alat ini, petani tidak perlu khawatir untuk kekurangan air bahkan di musim kemarau sekali pun.
Konsep dari WaterGen adalah dengan menyerap udara dan mengubahnya menjadi air melalui empat langkah yaitu pengambilan, penyaringan, pengekstrakan dan pemurnian. Air yang dihasilkan akan disimpan di dalam tanah, dan apabila dibutuhkan dapat diambil menggunakan pompa air dan dapat divariasi dengan mesin pompa air sehingga dapat disalurkan langsung ke lahan pertanian.
Alat ini sangat terjangkau karena bahan yang mudah didapatkan dan yang jelas ramah lingkungan. Pemanasan global membuat iklim dan cuaca tak menentu, sehingga sulit menentukan ketersediaan air bagi tanaman. Namun dengan WaterGen, masalah tersebut dapat teratasi.
Dengan semakin maju teknologi, sektor pertanian mendapatkan keuntungan yang cukup besar. Petani tidak perlu bingung lagi untuk memastika ketersediaan air bagi tanamannya. Hanya tinggal mengatur penggunaan dan waktu penyiramannya saja agar air menjadi lebih optimal bagi tanaman.
Semoga semakin banyak teknologi yang dapat membantu sektor pertanian dalam menjalankan budidaya tanamannya. Dengan perkembangan teknologi yang baik, sektor pertanian juga dapat berkembang dengan baik pula. Oleh karena itu dibutuhkan pengembangan - pengembangan alat dan teknologi yang baik untuk kemajuan sektor pertanian.Â
Pustaka:
Canggih! Alat Ini Hasilkan Air dari Udara di Puncak Musim Panas https://www.liputan6.com/amp/5426840/canggih-alat-ini-hasilkan-air-dari-udara-di-puncak-musim-panas
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H