Mohon tunggu...
Holy Ichda Wahyuni
Holy Ichda Wahyuni Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FKIP UM Surabaya

Menulis adalah bekerja untuk keabadian (Pramoedya A. Toer)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Belajar dari Suksesi di Alam Pasca Bencana

24 Desember 2021   15:02 Diperbarui: 24 Desember 2021   15:06 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bencana erupsi gunung berapi. Sumber: pixabay.com

Tahapan Suksesi dan Hidup yang Harus Bertumbuh

Suksesi memiliki beberapa tahapan yang dimulai dari nudasi (terbentuknya lahan baru), migrasi (tersebarnya benih spesies), eksesis (proses perkecambahan), kompetisi, reaksi (perubahan habitat akibat aktivitas spesies-spesies, dan terakhir adalah klimaks (tingkat komunitas yang paling stabil dan mantap).

Dari wacana tersebut, kita bisa memahami bahwa proses suksesi bukanlah proses instan yang ujug-ujug tumbuh rerimbun tanaman yang beraneka ragam. Semua diawali dari koloni spesies tingkat rendah, hingga mendukung dan memungkinkan bertumbuhnya spesies yang lebih kompleks.

Dalam kehidupan, kita sering menuai kegagalan, atau keputusasaan diri dalam meraih pencapaian besar. Hingga seolah semuanya harus mulai dari nol. Atau jika dikontekskan pada peristiwa pasca bencana, para korban tentu saja masih banyak yang mengalami trauma kehilangan orang terkasih, dan atau mereka yang harta bendanya lenyap tertimbun. Namun satu-satunya kenyataan di depan adalah hidup harus terus berjalan. Semoga akan banyak pionir-pionir yang menjadi penggerak untuk menyambung harap dan asa mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun