Mohon tunggu...
Holy Ichda Wahyuni
Holy Ichda Wahyuni Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FKIP UM Surabaya

Menulis adalah bekerja untuk keabadian (Pramoedya A. Toer)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Mengenal Kembali Teori Evolusi Darwin dalam Buku on The Origin of Species

24 November 2021   15:26 Diperbarui: 24 November 2021   19:32 898
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan ilmu pengetahuan pernah digemparkan dengan hadirnya sebuah karya fenomenal dari seorang tokoh bernama Charles Darwin yang berjudul On The Origin of Species by Means of Natural Selection- atau yang lebih dikenal dengan judul singkat The Origin of Species tepatnya pada tanggal 24 November 1859. Karya tersebut berhasil menyajikan konsep penciptaan makhluk hidup yang kemudian dikenal dengan teori evolusi, hingga kemudian hari ini kita peringati dengan hari evolusi. 

Karya ini memiliki titik pembeda dengan teori evolusi sebelumnya, dalam hal ini Darwin- dianggap telah berhasil menghubungkan apa yang sebelumnya dilihat sebagai suatu kumpulan fakta-fakta  membingungkan dan tidak saling berkaitan.

Lahirnya Teori Evolusi dan Kontroversi yang Terjadi

Lahirnya karya On The Origin of Species tentu melalui sebuah proses yang panjang bagi seorang Darwin, dan merupakan hasil dari pengalaman empirik serta perenungan mendalam. 

Teori ini muncul, berawal dari pengamatan Darwin di kepulauan Galapagos, lepas pantai Amerika Serikat, serta melalui perjalanan keliling dunia dengan menggunakan kapal HMS Beagle.

Sebenarnya, kemunculan teori evolusi dan asal usul spesies juga dikemukakan oleh Alfred Russel Wallace sebelum darwin menerbitkan karyanya. Inilah yang kemudian secara tidak langsung mendorong Darwin untuk bekerja lebih keras menyelesaikan penelitiannya tersebut, sehingga dapat bersanding dengan Wallace dan akhirnya teori Darwinlah yang justru mencuat lebih unggul.

Di awal terbitnya, karya ini menemui berbagai kontroversi pada komunitas ilmiah, agama, dan masyarakat pada masa itu. Terutama pada konsep tentang penciptaan semesta dan organisme di dalamnya. 

Teori Darwin berseberangan dengan para kaum gereja dan para teolog naturalis. Kaum gereja dan para teolog naturalis meyakini bahwa Tuhan menciptakan organisme dengan spesifik, masing-masing, serta mandiri atau independen.

Benar, teori Darwin yang dikenal oleh masyarakat luas adalah sebatas statemen bahwa manusia berasal dari kera, begitu yang dikatakan oleh beberapa buku ajar dan guru-guru dulu. Mungkin saat ini, seiring dengan perkembangan IPTEKS, teori dan konsep evolusi Darwin di buku-buku ajar telah direvisi dan diluruskan. Sebab, mempelajari Darwin bukan hanya tentang primata yang disebut-sebut sebagai nenek moyang manusia, bukan hanya soal benar dan salah, namun lebih dari itu adalah tentang biodiversitas, dan kehidupan yang menuntut sikap adaptif.

Topik Utama dalam Karya Darwin

Darwin, melalui karyanya menyajikan dua topik utama, pertama yakni pengenalan evolusi sebagai penjelasan untuk kesatuan dan keanekaragaman makhluk hidup, domestikasi; kedua tentang konsep dasar seleksi alam sebagai akibat evolusi adaptif atau perjuangan bertahan hidup.

Nah, sekarang coba kita renungkan, mengapa ayam yang dipelihara berbeda dengan ayam yang liar di hutan? Begitu juga dengan kucing, anjing, dan lain sebagainya. 

Pembahasan tentang variasi dan domestikasi juga dijelaskan, lho, di buku- Darwin. Darwin mengemukakan adanya kuasa dan campur tangan faktor lingkungan yang turut memengaruhi variasi spesies, sehingga dapat diwariskan untuk tujuan simbion menguntungkan bagi suatu variasi yang lain. 

Kondisi ini dapat diciptakan melalui sebuah proses seleksi tiruan (artificial selection), yaitu pembudidayaan atau domestikasi tumbuhan dan hewan. Manusia mampu memodifikasi spesies lain selama berabad-abad dengan cara menyeleksi individu dengan sifat yang diinginkan sebagai induk dalam pembibitan. Tujuannya tentu saja untuk keuntungan kehidupan manusia, seperti sumber pangan, dan lainnya.

Buku On The Origin of Species mengalami penerbitan dengan berbagai edisi. Pada edisi pertama, justru pada pengenalan evolusi, Darwin lebih sering memakai istilah pewarisan dengan modifikasi. Teori ini merupakan gagasan pertama Darwin, yang menyatakan bahwa dalam sebuah evolusi semua organisme berkerabat melalui garis keturunan dan nenek moyang yang sama. 

Pada awalnya turunan organisme itu terpencar ke berbagai habitat yang berbeda selama jutaan tahun, kemudian masing-masing organisme ini akan mengakumulasi modifikasi dan mengupayakan sebuah adaptasi, sehingga membuat mereka menjadi cocok dengan suatu cara bertahan hidup dari berbagai hambatan dan tantangan di lingkungannya.

Darwin juga mengibaratkan sejarah kehidupan bagaikan sebuah pohon dengan percabangan yang banyak. Mulai dari batang, dahan, hingga ranting yang paling muda dimana pada setiap titik percabangan pohon evolusi itu terdapat nenek moyang yang dimiliki bersama.

Seleksi Alam dan Perjuangan Bertahan Hidup

 Evolusi dan seleksi alam memang gagasan pokok Darwin yang tidak dapat dipisahkan, evolusi terjadi melalui proses yang disebut sebagai seleksi alam. 

Seleksi alam merupakan proses dimana organisme yang memiliki kemampuan adaptif terhadap segala perubahan lingkungan akan bertahan hidup, sebaliknya, yang tidak mampu beradaptasi akan perlahan punah. Pada proses ini Darwin lebih suka menamainya dengan istilah "survival of the fittest". Faktor lingkungan seperti predator, penyakit, dan kurangnya pasokan sumber daya dukung lingkungan menjadi pemicu adanya perjuangan menuju ketahanan hidup.

Manurut Darwin- yang terisnpirasi dengan statemen Malthus- menyatakan bahwa kondisi tersebut diakibatkan oleh jumlah individu yang dilahirkan melalui proses reproduksi lebih tinggi angkanya dalam sebuah populasi daripada pasokan makanan yang tersedia. Sehingga jumlah individu yang bertahan dan melewati pergantian generasi menjadi lebih rendah.

Menurut wacana di atas, dapat diketahui bahwa seleksi alam bekerja pada variasi dalam sebuah populasi. Faktor situasi lingkungan menjadi pemicu utama untuk sebuah perjuangan melalui perilaku adaptif. Lingkungan tidak peduli bagaimana variasi morfologi suatu makhluk hidup. 

Iklim, cuaca, serta kejadian alam tetap akan bekerja dan ataupun berubah-ubah. Apa yang dimiliki oleh individu spesies yang dianggap bisa bekerja paling baik pada lingkungan tertentu, bisa jadi kurang sesuai dalam situasi yang lain.

Mempelajari evolusi, seleksi alam, memang tidak akan lengkap jika tanpa menyenggol sedikit tentang genetika Mendel. Tetapi Darwin sendiri dalam karya ini tidak dapat memberi jawaban yang memuaskan mengenai variasi genetik.

 Pada masa sekarang ini, kita mengetahui bahwa variasi yang terjadi pada spesies juga timbul melalui mekanisme mutasi acak dan rekombinasi genetik. Meskipun demikian, Pandangan Darwin tentang evolusi dapat diamati dengan beberapa bukti di antaranya dalam cabang ilmu; paleontologi, taksonomi, perbandingan anatomi, perbandingan fisiologi, perbandingan embriologi, biokimia dan genetika.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun