Kelahiran generasi millenial bersamaan dengan lahirnya teknologi baru, banyak berpengaruh pada pola pikir dan pola hidup generasi saat ini. Generasi ini mengalami perubahan drastis dan dramatis, salah satu perubahan yang nyata yaitu pergeseran budaya komunikasi dan akses informasi. Budaya ini kian cepat tidak terkecuali pada anak-anak sekolah baik di tingkat dasar maupun menengah.
Gaya hidup dan kelakuan anak zaman now sedikit banyak dipengaruhi oleh teknologi dan informasi, cenderung individualis dan mengabaikan saling kerjasama, karena pengaruh teknologi dan informasi. Begitupun dengan cara belajar mereka.
Tentu saja generasi millennial banyak menemukan gaya belajar baru yang tidak sama dengan generasi sebelumnya. Kalau generasi sebelumnya belajar dan informasi itu hanya didaptakan dari sang guru atau buku di sekolah, berbeda dengan zaman sekarang atau lebih dikenal dengan zaman now atau kekinian, belajar dan informasi bisa didapatkan dimana saja, berkat bantuan teknologi dan informasi.
Mereka generasi millennial membutuhkan pengalaman belajar yang berbeda. Untuk itu guru harus bisa memenuhi kebutuhan sesuai dengan zaman now.Tentu saja guru dalam hal ini dituntut kreatif dan inovatif dalam pembelajaran, guru yang terlahir di zaman old atau zaman dulu harus bisa beradaptasi agar bisa masuk dalam dunia anak-anak zaman now.
Guru dalam hal ini harus menciptakan gaya belajar mengajar baru yang lebih efektif dan sesuai dengan gaya belajar, tuntutan kebutuhan, dan kemajuan zaman. Tidak kalah penting guru juga dituntut melek akan teknologi agar tidak gaptek atau gagap teknologi.
Guru yang melek digital, bisa disebut guru zaman now (digital literate), sangat dibutuhkan untuk melayani anak-anak zaman now. Bisa dibayangkan kalau gurunya tidak melek teknologi maka siswa akan merasa lebih pintar karena dia banyak belajar dan mendapatkan informasi dengan memanfaatkan teknologi. Untuk itu guru harus terus belajar, guru harus memiliki jiwa pembelajar seumur hidup (Lifelong Learning).
Tantangan guru zaman now memasuki era revolusi industry 4.0. Dimana segala sesuatunya sudah terkoneksi dengan internet, manusia dan teknologi sudah menyatu bahkan sudah banyak yang tergantikan tenaga manusia oleh teknologi. Di era revolusi industry 4.0 peran guru tidak akan tergantikan oleh teknologi, akan tetapi diperlukan guru professional yang mampu memanfaatkan kemajuan teknologi  informasi yang cepat. Dan tidak menutup kemungkinan guru yang tidak melek teknologi akan ditinggalkan. 11/10/19
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H