Mohon tunggu...
MOH HOLIL
MOH HOLIL Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Guru SDN Margagiri 2.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sejarah dan Pendidikan Era Revolusi Industri 4.0

16 Februari 2019   20:03 Diperbarui: 7 Oktober 2019   16:15 30459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum revolusi industri terjadi ada namanya zaman pra revolusi, dimana semua kegiatan dilakukan oleh tangan manusia tanpa bantuan tenaga mesin atau yang disebut dengan pra industrial. Revolusi industri 1.0 terjadi  pada abad 17 sampai awal abad ke-18, terjadi perubahan industri dari tenaga manusia ke mesin akibat penemuan tenaga uap oleh para ilmuwan. 

Revolusi industri 1.0 menandai hadirnya industri manufaktur dalam skala masif. Pabrik-pabrik yang memproduksi benda kebutuhan kita seperti sabun, motor, hingga lemari bisa ada sekarang karena adanya revolusi industri ini.

Revolusi industri 2.0 terjadi pada pertengahan abad ke-18 dimana revolusi ini ditandai dengan pemanfaatan tenaga listrik untuk mempermudah serta mempercepat proses produksi, distribusi, dan perdagangan. 

Simbol penting yang menandai era ini adalah produksi berjalan yang dimulai oleh pabrik mobil Ford. Akibatnya banyak pabrik mobil tutup karena kalah bersaing dari 250 perusahaan menjadi 20 perusahaan. Pabrik-pabrik manufacturing di Indonesia sampai saat ini masih menggunakan prinsip ban berjalan.

Revolusi industri 3.0 ini disebut sebagai revolusi informasi dimana terjadi ledakan informasi digital. Berawal dari ditemukannya PLC (Programmable Logic Controller) sehingga mesin industri dapat berjalan sendiri dan menyebabkan biaya produksi makin murah. 

Selain itu, terjadi perubahan dalam segi informasi digital. Saat ini, kita sudah tidak beli kaset kalo mau dengerin musik tapi bisa lewat musik digital. Dalam dunia fotografi juga, ambil foto lebih mudah karena sudah ada kamera digital tidak perlu memakai kertas film sebagai medianya. Revolusi ini dimulai pada tahun 1960 an hingga 2010. Personal computer, internet, smartphone menjadi penanda revolusi 3.0

Revolusi industry 4.0 ini ditandai dengan Robot, artificial intelligence, machine learning, biotechnology, blockchain, internet of things (IoT), driverless vehicle. Para karyawan pembuat mobil akan digantikan oleh robot. supir taksi digantikan oleh driverless car, jasa pengiriman barang (kurir) akan digantikan drone, Bank akan digantikan smartphone dan blockchain, lalu artificial intelligence akan membantu anda memesan makan siang via go food atau sejenisnya, dan ada juga aplikasi yang bisa mencarikan kamu pacar kalau kamu lagi  jomblo.

Revolusi Industri 4.0 merupakan salah satu pelaksanaan proyek strategi teknologi modern Jerman 2020 (Germany High-Tech Strategy 2020). Strategi tersebut diimplementasikan melalui peningkatan teknologi sektor manufaktur (industri), penciptaan kerangka kebijakan strategis yang konsisten, serta penetapan prioritas tertentu dalam menghadapi kompetisi global.

Revolusi industri 4.0 telah mengubah hidup dan kerja manusia secara fundamental. Berbeda dengan revolusi industri sebelumnya, revolusi industri generasi ke-4 ini memiliki skala, ruang lingkup dan kompleksitas yang lebih luas. Kemajuan teknologi baru yang mengintegrasikan dunia fisik, digital dan biologis telah mempengaruhi semua disiplin ilmu, ekonomi, industri dan pemerintah.

Pendidikan 4.0 merupakan istilah umum yang digunakan oleh para ahli teori pendidikan untuk menggambarkan berbagai cara untuk mengintegrasikan teknologi cyber baik secara fisik maupun tidak ke dalam pembelajaran. Ini adalah lompatan dari pendidikan 3.0 yang mencakup pertemuan ilmu saraf, psikologi kognitif, dan teknologi pendidikan, menggunakan teknologi digital dan mobile berbasis web, termasuk aplikasi, perangkat keras dan perangkat lunak dan hal lain dengan E di depannya.

Pendidikan 4.0 adalah fenomena yang merespon kebutuhan revolusi industri keempat dimana manusia dan mesin di selaraskan untuk mendapatkan solusi, memecahkan masalah dan tentu saja menemukan kemungkinan inovasi baru. Pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi, menyesuaikan kurikulum pendidikan dengan tantangan dan kebutuhan pada era sekarang ini. Kurikulum yang membuka akses bagi generasi milenial mendapatkan ilmu dan pelatihan untuk menjadi pekerja yang kompetitif dan produktif.

Berbicara masalah revolusi industri 4.0 dan kaitannya dengan pendidikan  tentu saja dunia pendidikan adalah hal yang utama dan sentral untuk mengikuti arus revolusi industri ini karena akan mencetak dan menghasilkan generasi-generasi berkualitas yang akan mengisi revolusi industri 4.0. Pendidikan di era revolusi industri 4.0 berupa perubahan dari cara belajar, pola berpikir serta cara bertindak para peserta didik dalam mengembangkan inovasi kreatif berbagai bidang. 

Dengan begini, diharapkan dapat menekan angka pengangguran di Indonesia khususnya dalam persaingan pasar global, Revolusi industri generasi empat tidak hanya menyediakan peluang, tetapi juga tantangan bagi generasi milineal. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai pemicu revolusi indutri juga diikuti dengan implikasi lain seperti kompetisi manusia vs mesin, dan tuntutan kompetensi yang semakin tinggi.

Untuk itu inovasi teknologi di bidang pendidikan sangat dibutuhkan, guna mendukung pembelajaran pada era ini, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang bisa bersaing di kancah global, maka diperlukan lembaga-lembaga pendidikan yang maju dan guru-guru yang kreatif dan inovatif untuk pembelajaran. Tentunya ini akan berjalan apabila didukung dengan infrastruktur dan sarana prasarana pendidikan yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi di era revolusi industri 4.0

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun