Pagi ini seperti biasanya anak-anak kembali ke sekolah dengan membawa semangat. Semangat untuk belajar, semangat untuk bermain, semangat untuk membawa perubahan ke arah yang lebih baik. Sejatinya anak-anak mempunyai motivasi dan karakter yang berbeda-beda, namun tetap memilki semangat dan kepolosan yang tinggi.
Fungsi dan tugas guru adalah mengarahkan anak didik untuk memahami keberadaan dirinya sendiri. Potensi apa yang ada dalam peserta didik sehingga anak menemukan keprcayaan dalam dirinya. Cinta dan percaya akan kemampuan dirinya sendiri merupakan aset yang berharga bagi perkembangan peserta didik.
Anak mempunyai daya nalar dan kemampuan yang berbeda-beda, namun hal ini bagaimana kita bisa menyikapi dan memupuk anak supaya bisa berkembang maksimal sesuai dengan kemampuan masing-masing yang dimilikinya. Tentu saja dalam hal ini peranan orang tua dan guru sangat dominan dalam perkembangan anak.
Menurut Howard Gardner 1998 (Suyanto) dalam bukunya Multiple Intelegences mengelompokkan kecerdasan menjadi delapan kelompok yaitu kecerdasan haptik/kinestetik, intrapersonal, interpersonal, naturalistik, spatial, musikal, linguistik, dan logik-matematik.
Kecerdasan fisik/haptik/kinestetik berhubungan dengan kemampuan menggunakan tubuh untuk mengekspresikan gagasan dan perasaan, seprti pada aktor, atlet, dan penari. Anak yang memiliki kemampuan ini memiliki kekuatan, ketahanan, kecekatan, ketepatan, kecepatan, dan kelenturan fisik-motorik.
Kecerdasan lingusitik berhubungan dengan bahasa, kata, dan fungsinya. Anak yang cerdas memiliki kepekaan yang tinggi terhadap suara, irama, dan makna kata-kata.
Kecerdasan musikal berhubungan dengan musik, irama, nada, ekspresi, dan bentuk musik.Di dalamnya termasuk kepekaan terhadap ritme, melodi, kemampuan memainkan alat musik, mencipta musik dan lagu, serta bernyanyi.
Kecerdasan intrarpersonal meliputi kemampuan melihat diri sendiri dan bertindak adaptif dan elegan berdasarkan kemampuan dirinya. Orang yang memilki kecerdasan intrapersonal biasnya bersifat kharismatik dan memiliki pribadi yang anggun.
Berbeda dengan kecerdasan interpersonal, kecerdasan interpersonal meliputi kepekaan terhadap perasaan, mood, kemauan, dan keinginan orang lain.
Kecerdasan visual/spatial berkaitan dengan kemampuan menangkap dunia ruang, kontur dan informasi figural serta visual secara tepat.
Kecerdasan natural berkaitan dengan kemampuan belajar dari alam. Para ahli biologi yang "hidup" dengan ular, buaya, dan binatang lainnya sambiil mempelajarinya memiliki tipe kecerdasan ini.
Kecerdasan logik-matematik berkaitan dengan kemampuan berpikir matematis, logis, dan rasional. Anak yang memiliki kecerdasan ini peka terhadap pola, keteraturan, dan sistematik. Â Para ahli matemtika, saintis, dan ahli pemrograman memerlukan kecerdasan ini.
Dari bahasan di atas bahwasanya anak memilki kecerdasannya masing-masing untuk itu peran orang tua dan guru harus bisa lebih memahami tentang kecerdasan anak agar dapat tumbuh kembang dengan baik.
Karoeng, 01 Feb' 2019.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H