Mohon tunggu...
Nur Halipah
Nur Halipah Mohon Tunggu... Editor - Ordinary girl with extraordinary life

Freelance with Freedom

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Psikologi Analitis dalam Konsep Album BTS

28 Maret 2019   19:59 Diperbarui: 29 Maret 2019   07:45 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: empat kelompok arketipe Carl Jung (sumber gambar: www.verywell.com oleh Hugo Lin)

Ketidaksadaran personal terdiri dari seluruh pengalaman yang terlupakan, ditekan, atau dipersepsikan secara sublimasi pada seseorang. Ketidaksadaran tersebut mengandung ingatan dan impuls masa silam, kejadian yang terlupakan, serta berbagai pengalaman yang disimpan dalam alam bawah sadar kita. Ketidaksadaran personal kita terbentuk karena pengalaman individual. Setiap orang memiliki alam bawah sadar yang berbeda tergantung dengan pengalaman yang telah dilewati masing-masing. Oleh sebab itu, karakteristik setiap individu serta cara menyelesaikan masalah yang dihadapi akan berbeda satu sama lain.

Ketidaksadaran Kolektif

Berbanding terbalik dengan ketidaksadaran personal, ketidaksadaran kolektif berasal dari leluhur manusia. Ketidaksadaran tersebut diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya sebagai sebuah kondisi psikis yang potensial. Pengalaman leluhur itu yang kemudian menghasilkan konsep universal, seperti kepercayaan kepada agama, mitos, serta legenda.

Melalui ketidaksadaran kolektif inilah, kemudian Carl Jung mengembangkan beberapa arketipe (model) pada tingkat yang lebih dalam. Kumpulan pengalaman leluhur yang berulang tersebut kemudian mengalami transformasi ketika dirasakan oleh individu ke dalam bentuk gambar dan emosi.

Carl Jung membagi arketipe dari ketidaksadaran kolektif ini ke dalam empat kelompok besar.

1. Persona

Persona berasal dari bahasa Latin yang berarti topeng. Persona adalah sisi kepribadian yang ingin ditunjukkan manusia kepada dunia. Selayaknya orang yang memakai topeng, kita ingin menunjukkan banyak sisi diri untuk mendapatkan penerimaan dari lingkungan.

Kita tidak akan memungkiri bahwa dianggap sosok yang "baik" adalah kebutuhan manusia. Representasi dari persona ini ditampilkan oleh BTS dalam video comeback trailer mereka (Comeback Trailer BTS). Ada empat persona RM—salah satu anggota BTS—tunjukkan dalam video tersebut. 

Pertama adalah dirinya sendiri, yaitu Kim Nam-Joon. Dia adalah anak laki-laki biasa yang juga menjalani hidup seperti manusia pada umumnya. Kedua, RM sebagai seorang idola. Dia ingin menunjukkan semua hal positif dan menyenangkan untuk para penggemarnya. Mungkin sangat berkebalikan dengan kepribadian yang dia miliki, tetapi itu adalah hal yang harus dia lakukan sebagai seorang artis.

Selanjutnya, RM sebagai rapper/musisi. Saat pertama kali memutuskan untuk menjadi seorang anggota boy band, banyak sekali cemooh yang dia terima, belum lagi dia adalah rapper underground sebelum debut bersama BTS. Namun, pada video ini dia ingin menunjukkan bahwa menjadi anggota boy group bukanlah hal memalukan sebagai rapper. Ia bahkan telah diakui sebagai musisi andal. Terbukti, bersama BTS RM telah menghasilkan ratusan lagu atas nama dirinya dan telah terdaftar dalam KOMCA (Korean Music Copyright Association).

Terakhir adalah persona RM sebagai seorang pemimpin (leader) grup BTS. Dia adalah orang yang bertanggung jawab pada kesuksesan BTS saat ini. Dia akan memasang badan paling pertama untuk hujatan yang diberikan kepada grupnya, selalu menjadi sosok yang bisa menjadi contoh dan sandaran bagi rekan-rekannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun