Mohon tunggu...
Nur Halipah
Nur Halipah Mohon Tunggu... Editor - Ordinary girl with extraordinary life

Freelance with Freedom

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Saya Tidak Percaya Diri pada Tulisan Saya

17 Maret 2019   17:28 Diperbarui: 18 Maret 2019   12:04 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: www.pixabay.com/@dougandpetegardening

Satu hal yang saya ingin tekankan, selama masih ada yang mencari "kesalahan" tulisan kita, sesungguhnya hal tersebut adalah bentuk apresiasi tertinggi pada tulisan kita. Mereka yang berkata jujur adalah orang-orang yang yakin bahwa kita bisa menulis lebih baik. Oleh karena itu, buang pikiran bahwa kritik adalah cacian pada tulisan kita. 

Begitu pun saat kita mengejar target, tetapi belum tercapai. Mungkin, kita butuh waktu lebih lama dari orang lain. Saat kita menyerah, ada ribuan orang di luar sana yang sedang berlomba-lomba memperbaiki diri tanpa perlu menyesali kegagalan. Jadilah sosok yang berdaya juang tinggi. Yakinlah, rasa percaya diri dan usaha tanpa henti adalah kunci kesuksesan.

Intan adalah bentuk mineral dengan karbon sebagai komposisi utama. Ikatan kovalen antaratom karbon membuat intan sebagai mineral terkuat. Sulit untuk menyintesis intan. Kita membutuhkan suhu  sekitar 3500 derajat celcius dan tekanan 102 Pa. Artinya, butuh energi besar untuk menjadi intan. 

Bayangkan jika intan tersebut adalah kita. Ada begitu banyak penulis yang berada di luar sana. Mengikat kuat karbon yang  kita miliki (ilmu) adalah cara terbaik menjadi penulis handal. Kalau perlu, ikat karbon-karbon di luar lingkungan untuk menguatkan fondasi kita. Bubuhkan kesabaran saat suhu dan tekanan tinggi menerpa. Jika kita berhasil melewati proses yang menguras "energi" itu, saya yakin, kita akan menjadi intan yang berkilau.

Jadi, apakah saya menyesal saat menulis ini?

Ya, saya menyesali kebodohan saya yang merutuk diri sendiri. Penerimaan terhadap diri kita itu penting. Hal tersebut yang akan saya tanam baik-baik di kepala saya mulai hari ini.

Ikan yang tinggal di akuarium memang merasa nyaman, tetapi ruang lingkupnya sempit. Lama-lama ia akan merasa bosan, bahkan bisa saja mati karena tidak terurus.

Bandingkan dengan ikan yang berenang bebas di samudra. Akan banyak halangan yang bisa mengancam, tetapi sang ikan belajar untuk melindungi dirinya sendiri.

Saat kalian membaca tulisan ini, pada akhirnya, saya berhasil mengalahkan ketakutan saya. Sekarang apa pilihan kalian? Terkurung dalam akuarium atau berenang bebas di lautan?

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun