Mohon tunggu...
Nur Halipah
Nur Halipah Mohon Tunggu... Editor - Ordinary girl with extraordinary life

Freelance with Freedom

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Aku, Musik, dan Karya Tulis

23 Februari 2019   23:07 Diperbarui: 24 Februari 2019   21:41 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu karya saya yang terinspirasi dari lagu adalah prosais (Relativitas Rasa). Saya akan memberikan beberapa cuplikan bait prosais tersebut.

Piksel akromatik membuat layar hidup hanyalah monokrom. Dua punggung bersandar, menatap pada rona yang berbeda.

Kalimat pertama terlintas saat lagu "Monokrom" dari Tulus mengalun dari earphone saya. Saya membayangkan bahwa dunia yang kita tempati ini adalah monokrom. Manusia hanya fokus pada dua warna, hitam dan putih. Sibuk menyalahkan opini orang lain, lalu membenarkan opini pribadi---salah satu penyebab runtuhnya hubungan dua anak manusia. 

Kalimat berikutnya tercipta dari bait pertama lirik lagu "Pamit" milik Tulus. Menghubungkan dengan monokrom tadi, saya berpikir pasangan yang telah memiliki jalan berbeda tahu keputusan yang terbaik adalah berpisah. Terkadang mereka memaksa bersama, padahal tidak lagi bersandar dengan tepat. Warna yang mereka inginkan sudah berbeda sehingga saling memunggungi.

Diam adalah pilihanku, membiarkanmu mengejar cahaya. Jarak kita semakin membentang dalam dimensi ruang dan waktu, mendilatasi hidupku dalam pandanganmu. 

Bait tersebut terangkai setelah saya mengetahui arti dari "Singularity" milik BTS.

Singularitas (singularity) merupakan titik dalam ruang waktu yang materinya memiliki kerapatan tidak terbatas dan volume yang sangat kecil serta kelengkungan waktu tidak terbatas. 

Berbicara tentang singularitas mengingatkan saya tentang materi relativitas Einstein, yaitu konsep dilatasi waktu. Saat satu orang memilih diam dan satu memilih pergi mendekati kecepatan cahaya maka selang waktu yang dijalani setiap individu akan berbeda meski dalam dimensi ruang dan waktu yang berjalan bersamaan. Rentang waktu yang semakin jauh menandakan bahwa semakin lama batas dimensi ruang dan waktu akan semakin tidak terbatas.

Ternyata dari berbagai karya orang, kita bisa mengumpulkan ide dan membuat karya baru. Hanya saya yakin akan ada pertanyaan dibenak kalian, Bolehkah menulis ide dari karya orang lain? 

Yang harus saya tegaskan di sini, bedakan menjiplak dan terinspirasi. Menyalin karya seseorang tanpa memberikan sedikit pun sentuhan atau sudut pandang kita disebut menjiplak, sedangkan terinspirasi adalah ilham yang memancing kita untuk membuat karya baru dari karya yang sudah ada. Karya baru tersebut haruslah jabaran olah pikir dari sudut pandang kita. 

Seperti kata Mark Twain dalam Mark Twain's Own Autobiography: The Chapters from the North American Review, "There is no such thing as a new idea. It is impossible. We simply take a lot of old ideas and put them into a sort of mental kaleidoscope. We give them a turn and they make new and curious combinations. We keep on turning and making new combinations indefinitely, but they are the same old pieces of colored glass that have been in use through all the ages." 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun