Jika saya mengajukan pertanyaan, "Apakah kalian menyukai musik?" saya yakin sebagian besar akan menjawab, "iya." Terlepas dari banyaknya genre musik dan setiap orang bebas memilih yang mereka sukai, tetapi harus kita akui bahwa musik merupakan salah satu sarana pemersatu.Â
Saat kita pergi ke konser musik, tidak akan ada yang peduli tentang suku, ras, bahkan agama. Semua menikmati musik, saling merangkul dalam alunan bait yang menyenangkan.
Musik adalah salah satu karya seni yang mengungkapkan pemikiran dan perasaan seseorang melalui rangkaian lirik dan nada. Tanpa kita sadari, musik berhasil memengaruhi psikologis setiap penikmatnya. Dalam tahap yang lebih dalam, musik bahkan dapat memengaruhi tingkah laku individu.
Neel Burton dalam tulisannya (The Psychology of Restaurant Music) mengungkapkan, beberapa restoran cepat saji sengaja memainkan lagu dengan tempo yang cepat.Â
Secara tidak sadar, alunan musik tersebut menstimulus otak pengunjung untuk segera menyelesaikan makan dan pergi dari tempat duduknya. Kita tahu persis bahwa restoran cepat saji selalu ramai dikunjungi dan butuh mengosongkan tempat duduk secepat mungkin untuk pengunjung lain yang baru datang.
Di sisi lain, restoran mewah lebih sering memainkan musik lembut dengan tempo lambat, seperti instrumen piano atau violin. Hal tersebut dilakukan untuk memberikan efek rileks dan tenang pada pengunjung, membuat mereka sabar menanti makanan. Bahkan "menggiring" pengunjung untuk memesan makanan atau minuman lebih.
Tidak dapat dipungkiri, musik memiliki pengaruh yang cukup besar dalam kehidupan manusia, termasuk saya. Saya sudah tertarik pada dunia musik sejak SMP.Â
Saya mendengarkan musik ketika saya belajar, senang, bahkan saat saya terpuruk. Musik seperti terapi tersendiri setelah melewati hari-hari yang penat.
Begitu sukanya saya dengan musik, membuat saya belajar alat musik autodidaktik. Selain itu, saya senang menulis lirik-lirik lagu dari musisi favorit pada buku catatan khusus. Bahkan saya mencari makna lirik lagu tersebut, baik karya musisi dalam negeri maupun luar negeri.Â
Tanpa saya sadari, "kesenangan" saya tersebut menjadi kebiasaan yang sangat bermanfaat untuk hobi saya yang baru, yaitu menulis. Hampir semua tulisan saya terinspirasi dari lagu.Â
Saya sangat senang dengan lagu yang memiliki lirik puitis dan makna sirat. Musisi Indonesia yang menurut saya memiliki hal tersebut adalah Tulus, Isyana Sarasvati, dan Letto, sedangkan musisi luar adalah boy group asal Korea Selatan, BTS.