Ujian Setiap Wirausaha
Akan tetapi seperti setiap usaha lainnya selalu akan menghadapi pasang surut dan rintangan.
Pada 2019 harga batu bara anjlok yang katanya karena oversupply sehingga membuat sebuah perusahaan batu bara besar dan beberapa tambang batu bara kecil di daerah kami tutup. Hal ini langsung memberikan efek domino bagi masyarakat yang memang banyak bekerja di sektor tambang atau mengantungkan hidup dari sana.
Bukan hanya karena karyawan yang terkena PHK melainkan juga usaha yang terkait dengannya seperti jasa antar jemput karyawan, ketering hingga warung-warung pinggir jalan termasuk usaha istri.
Sebagian besar langganannya adalah istri atau anak dari karyawan batu bara yang kemudian diPHK menyebabkan banyaknya kredit macet (yang bahkan tidak terbayarkan hingga kini). Bahkan mereka yang memang adalah pendatang dan hanya datang ke kampung kami untuk bekerja di tambang akhirnya pergi tanpa melunasi hutang-hutangnya, sehingga untuk menutupi kerugiannya, istri hanya mengandalkan setoran dari anak-anak sekolah.
Tidak patah arang istri juga memanfaatkaan dekatnya lingkungan sekolah untuk membuka kedai es boba yang sedang viral. Saat itu penghasilan istri sudah lebih besar dari saya dan kami telah memiliki dua orang buah hati.
Namun pandemi virus korona kemudian melanda yang memaksa sekolah tatap muka untuk ditiadakan sementara. Usaha kedai boba sepi dan kredit macet semakin bertambah dengan banyaknya anak sekolah yang juga menunggak dan tidak lagi berbelanja pakaian.
Bagai jatuh tertimpa tangga, Karena pandemi virus korona saya juga akhirnya harus terima dirumahkan oleh perusahaan tempat saya bekerja. Padahal saat itu kami tengah menunggu kelahiran anak ketiga.
Akan tetapi, lagi-lagi di balik setiap kesulitan selalu ada kemudahan. Jiwa wirausaha istri ternyata sudah sangat kuat, sehingga setiap kerugian tidak membuat langkahnya surut atau nyalinya ciut untuk kembali berwirausaha.