Tepat pukul 01:30wib, kesunyian perlahan mulai menyelimuti gelapnya penghujung bulan September, dan membuat suara binatang-binatang malam di semua penjuru mata angin terdengar sangat jelas.Â
Atmosfer di ruang tonton sang tuan rumah pun kini kembali mencekam, ketika perabotan rumah tangga yang masih berdesign vintage dan retro style turut menyaksikan biadabnya para penghianat di film G30S/PKI tersebut.Â
Adegan demi adegan sudah ditayangkan, dari mulai rencana busuk aktor PKI, penculikan para jenderal oleh cakrabirawa, pengangkatan jenazah ketujuh jenderal di lubang buaya, hingga upacara pemakaman jenazah Jenderal Ahmad Yani, Letjen Soeprapto, Letjen MT Haryono, Letjen Siswondo Parman, Mayjen D.I. Pandjaitan, Mayjen Sutoyo Siswomiharjo, dan Kapten Pierre Andreas Tendean.Â
Para hadirin, sidang jum'at rohimakumulloh. Mudah-mudahan, setelah mengetahui bagaimana pengorbanan mereka dalam mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui film G30S/PKI tersebut, kita semua mau menyelipkan dengan ikhlas para pahlawan yang sudah mengorbankan jiwa raganya di setiap doa yang kita panjatkan.Â
Karena, tidak ada yang lebih diharapkan oleh para pahlawan dari kita semua, selain daripada do'a, do'a, dan do'a.***