Mohon tunggu...
cholid baidaie
cholid baidaie Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Menulis untuk menghidupkan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Biarkan Aku Pergi

26 Februari 2023   22:18 Diperbarui: 26 Februari 2023   23:46 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.pexels.com/id-id/foto/orang-yang-mengenakan-sepatu-kets-tinggi-384553/

Aku adalah kesedihan yang selalu menempel di dalam dirimu, menghujam hatimu dengan luka yang tak kunjung sembuh.

Seperti lebah yang harus meninggalkan sarangnya demi keamanan, aku harus pergi jauh meninggalkanmu untuk memberikanmu kepastian yang tak pernah bisa kuberikan.

Mungkin kau merasa terluka karena ketergantunganmu padaku, tapi aku merasakan rasa bersalah yang lebih besar karena aku tak bisa memberikanmu kebahagiaan yang sebenarnya. Satu-satunya hal yang perlu kukatakan adalah terimalah kenyataan bahwa aku tak bisa memberimu yang kau inginkan.

Kini, ada lelaki yang meminangmu sebagai istrinya, dan aku yakin dia akan mencintaimu dengan segenap hatinya. Dia akan menghargaimu seperti emas yang berharga dan memberimu perlakuan yang pantas kau dapatkan. Kau adalah wanita istimewa yang patut merasa bahagia dan dihargai sebagaimana mestinya.

Mungkin saat ini rasanya sulit untuk melepaskan kenangan tentangku, tapi aku yakin waktu akan merenggut semua luka itu dan membawamu pada kenangan baru yang lebih indah. Teruslah berjalan dan percayalah bahwa lelaki yang layak untukmu akan datang dan memberikanmu kebahagiaan yang sebenarnya.

Biarkan aku pergi dan menjadi bagian dari kenangan yang membantumu menemukan ketenangan hakiki di masa depan.

Aku tahu betapa sulitnya untuk mengucapkan ini, tapi perlu kukatakan bahwa aku tidak bisa memberimu kepastian atau kebahagiaan yang kau impikan. Aku merasa bersalah karena aku tidak bisa memenuhi semua harapanmu, tetapi percayalah bahwa lelaki baru yang meminangmu akan memberimu apa yang selama ini kau impikan. Dia akan memperlakukanmu dengan penuh kasih sayang, memberimu ketenangan dalam hidup, dan membuatmu merasa bahagia seperti belum pernah kau rasakan sebelumnya.

Aku tahu bahwa kau merindukan kebahagiaan yang sejati, dan lelaki baru yang meminangmu akan memberimu itu. Dia akan bekerja keras untuk memberimu nafkah yang melebihi kebutuhanmu, memberimu kenyamanan dalam hidup, dan menghilangkan segala masalah yang selama ini kau hadapi. Kau akan merasa lebih tenang, lebih bahagia, dan lebih sehat daripada sebelumnya.

Tubuhmu tak akan menggigil lagi saat kau merangkul suamimu yang baru, dan kau akan merasakan kehangatan dan kebahagiaan yang tidak tergantikan. Bersamanya, kau akan merasakan kedamaian yang lebih besar dari apapun yang pernah kau rasakan sebelumnya. Kau pantas untuk menikmati kehidupan yang lebih baik, dan aku yakin kau akan mendapatkannya bersama suamimu yang baru.

Berdoalah agar kau diberikan anugerah untuk memiliki anak-anak laki-laki dan perempuan yang saleh dan salehah, yang memancarkan kebaikan dan memahami agama dengan baik. Mereka akan menjadi berkah dalam hidupmu, dan kau akan menjadi ibu yang bangga dengan mereka. Mereka tidak akan seperti aku, yang hanya manusia biasa yang tidak mampu memberikan kebahagiaan seperti yang kau harapkan.

Aku tahu sulit melepaskan orang yang pernah menjadi bagian dari hidupmu, tetapi aku yakin waktu akan meredakan luka yang ada di hatimu. Aku berharap bahwa kenangan yang ditinggalkan aku di hatimu hanya menjadi pijakan untuk langkahmu ke depan, menuju kehidupan yang lebih baik dan lebih bahagia.

Jika kau memiliki waktu luang dari kesibukan sebagai seorang ibu rumah tangga, jangan ragu untuk berkirim pesan padaku. Ceritakan kebahagiaanmu dan impian yang telah tercapai, nikmati hidupmu dengan penuh sukacita. Ini membuktikan bahwa keputusanmu untuk tidak menikah denganku adalah keputusan yang tepat.

Meskipun aku akan hidup sendiri seperti ini, mungkin sampai ajal menjemput, namun kau selalu diterima di rumahku yang penuh kedamaian. Kau tak perlu mengetuk pintu, cukup masuk saja. Di sini, tak ada lagi kepekaan atau kecemburuan, hanya ketenangan yang menyelimuti.

Namun jangan khawatir, aku tetap akan memberikanmu secangkir cinta dan sepotong puisi seperti dulu. Meski keduanya tak mampu mengenyangkan perut, namun mampu menenangkan jiwa yang lelah.

Tentu saja suamimu mungkin akan keberatan, tapi jangan biarkan itu mengganggu ketenangan kalian. Cinta dan puisi tak bisa diukur dengan materi, namun mampu memberikan kebahagiaan dan ketenangan dalam kehidupan.

Sebagai seorang istri yang salehah, jagalah keseimbangan dalam hubungan dengan suamimu. Jangan memaksanya melakukan hal-hal yang tak mampu ia lakukan. Hormatilah pekerjaannya dan jangan memaksa untuk menuntut terlalu banyak. Ingatlah, prasangka buruk adalah awal dari konflik.

Jadilah istri yang menerima kondisi suamimu dengan lapang dada dan bahagia dalam kebersamaan. Bersama-sama, kalian akan menjadi pasangan yang paling bahagia di dunia dan di akhirat. Dan kelak, sampaikan pada anak-anakmu tentang perjalanan hidupmu, tentang perjuanganmu dan kebahagiaanmu bersama suamimu.

Biarkan anakmu memanggilku paman. Meski kita tidak bisa menjadi keluarga dekat, namun biarkan anakmu yang menjadikanku keluarganya. Aku mungkin tidak selalu menjadi orang yang baik, namun keturunanmu tak perlu melupakan aku. Setidaknya mereka tahu namaku, dan dari situ mereka bisa belajar tentang sejarah, bahkan sekedar mengenang sebuah nama.

Katakan pada anakmu, bahwa pamannya dulu memiliki impian besar untuk mengubah dunia. Namun, meski sudah mencoba, dia belum mampu mengubah dirinya sendiri. Mungkin itulah sebabnya, ibu dari anak-anakmu tidak tertarik untuk melanjutkan hubungan dengan pamanmu. Namun, jangan sampai anakmu melupakan bahwa pamanmu pernah berjuang untuk meraih mimpi-mimpinya.

Anakmu harus tahu bahwa cinta pernah ada di antara kita. Meski hubungan kita tak berlangsung lama dan tak selalu bahagia, tapi setidaknya ibu mereka pernah merasakan kehangatan itu. Siapa tahu di masa depan, orang-orang akan berperang hanya untuk merebut sebuah kata "pernah".

Aku ingin anak-anakmu mengenal rumahku, sebagai tempat persembunyian ketika orang tuanya sibuk. Mereka bisa datang dan menikmati dunia yang sunyi dan terpencil. Aku akan menyuguhkan segelas cinta dan puisi, sebagai hadiah yang selalu ada untuk mereka.

Namun, sebagai istri yang taat pada agama, kamu harus tetap menjaga keseimbangan dalam hubungan dengan suamimu. Jangan memaksa dia untuk bekerja atau menuntut terlalu banyak. Biarkan dia menjalani pekerjaannya meski kamu belum mengerti sepenuhnya. Ingatlah, prasangka buruk adalah akar dari konflik. Jadilah pasangan yang paling bahagia di dunia dan di akhirat.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun