Ada yang tidak senang dengan kemenangan Indonesia melawan Thailand tadi malam, siapa lagi kalau bukan Wak Oding, pagi-pagi di warung bu Mimin, Wak Oding mulai berceloteh, "Apaan tuh main bola begitu aja bisa menang, wasitnya tuh gak bener, bla ...... bla ...... bla......., segala macam analisa amatiran keluar dari mulut Wak Oding, tanpa ada satupun pengunjung warung yang memperdulikan semua celoteh Wak Oding.
Bu Mimin juga, yang biasanya membalas ucapan Wak Oding, kali ini diam, milih sibuk melayani pelanggan yang datang di warungnya, tinggal Wak Oding saja yang lama kelamaan kecapaian, banyak bicara namun tidak ada yang mendengarkan, melihat situasi yang tidak pro kepada dia, Wak Odingpun pulang.
"Dasar kakek tua gak tau diri, Indonesia menang bukannya disyukuri, malah dianggap salah, nah kalo kalah, makin-makin ocehannya tu orang tua, makin pedes ocehannya," ujar bu Mimin sesudah Wak Oding pergi dari warungnya.
"Wak Oding mah gitu bu, biarin aja, semua selalu gak bener dimatanya, pasar direnovasi jadi besar dan bersih disalahin, jalan diaspal dan dilebarin disalahin, mesjid jadi megah disalahin, semua yang bagus dimata kita akan tetep jelek dimata dia," ujar pengunjung warung.
Dan mulailah pengunjung yang lain berceloteh tentang perilaku Wak Oding yang menurut mereka juga salah.
"Memangnya, tidak ada kebaikan Wak Oding sedikitpun?" tanya Hoja yang diam-diam datang dan mendengar cerita tentang Wak Oding.
"Kayaknya, gak ada deh Hoja, dulu aku sering diminta bantuan oleh Wak Oding, lewat surat edaran desa, kerja bakti, sebagai warga aku ya mau aja kerja bakti, eh pas waktu aku ada kebutuhan di Kecamatan, aku dengar dan lihat, ternyata program yang namanya kerja bakti di desa, itu ada anggarannya di Kecamatan, jumlahnya besar, dongkollah aku, semenjak itu aku males kalau diajak kerja bakti, yang capek kita, uangnya dia yang kantongin, begitulah kelakuan Wak Oding waktu jadi Kepala Desa selama 2 periode!" Jawab pengunjung warung.
"Untung sekarang udah ganti Kepala desanya, belum 2 tahun aja, udah banyak perubahan di desa, jadi susah rasanya mencari kebaikan Wak Oding waktu jadi kepala desa!" Sahut pengunjung yang lain.
Ada 5 pengunjung warung bu Mimin, dan semuanya satu suara tentang perilaku Wak Oding selama jadi Kepala desa.
"Lha kamu sendiri Hoja, apa ada kebaikan Wak Oding yang bisa kamu ceritakan ke kita-kita ini? Tanya bu Mimin.
Semua pengunjung dan bu Mimin memandang Hoja, "Glek..... glek ..... glek ......." Hoja memilih untuk minum dulu sebelum menjawab pertanyaan bu Mimin.
Sempat hening sejenak Hoja melanjutkan, "Adalah kebaikan yang tinggi buat orang yang mau menyediakan dirinya menjadi orang sebagai contoh yang tidak baik,".
"Bapak-bapak dan bu Mimin, kebaikan Wak Oding adalah bahwa dia secara sukarela mau menjadi contoh yang tidak baik buat kita, sehingga kita tau mana pemimpin yang baik, mana yang tidak baik, kedepan kita harus ingat Wak Oding ketika ingin memilih Kepala desa, jangan memilih kepala desa yang tidak baik, benarkan!," jawab Hoja.
Dan kembali suasana warung bu Mimin riuh dengan keberatan dan persetujuan pengunjung atas jawaban Hoja, buat Hoja, yang penting dia menjawab pertanyaan bu Mimin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H