Hoja dan Jaka masuk ke rumah, diajak ke kamar Wak  Oding, disana terlihat Wak Oding mendengus-dengus dengan mata melotot, tangan dengan posisi hendak mencakar, duduk diatas kasur rumah, keluarga wak Oding ketakutan, ada yang baca-baca, namun setan di tubuh wak Oding tetap saja betah.
Demi alasan mengobati wak Oding, Hoja hanya mau ditemani Jaka dalam menyembuhkan wak Oding, yang lain diminta keluar kamar.
"Hai, siapa kamu, kenapa kamu ada di tubuh saudara seiman saya ini?" Tanya Hoja kepada makhluk yang bersemayam di tubuh wak Oding.
"Hoja sahabatku, apa kabar, maaf sudah menggangumu tengah malam!" Jawab makhluk itu.
"Oh rupanya engkau hai Iblis, kenapa pula engkau ada di tubuh wak Oding, cepatlah keluar, aku ngantuk, aku mau tidur, sudah jangan ganggu dia lagi," ujar Hoja.
"Orang ini payah Hoja, ingin jadi orang suci, sok bicara kebaikan, berbaju daster eh gamis, Â bersurban, padahal niatnya hanya ingin dipuji, maka aku godalah dia," jawab Iblis.
"Aku gemar menggoda orang-orang yang niat dan perilakunya berbeda, padahal yang diinginkan cuma kekuasaan dan uang," lanjut Iblis.
"Kau sudah menyampaikan pendapatmu, kau sudah menggoda dia, sekarang cepatlah keluar dari tubuhnya, aku enggan berdebat soal niat dan laku, soal kekuasaan dan uang, itu urusan dia sajalah," ujar Hoja.
"Kau ini benar-benar gak asik Hoja, bukan kah kau juga yang menyarankan dia berperilaku semacam ini?" tanya Iblis.
"Betul, saranku padanya adalah demi kebaikannya, soal niatnya yang berbeda dengan lakunya itu urusan dia dan Tuhannya, urusanku terbatas memberi saran!" Jawab Hoja.
"Ya sudah aku pergi, sampai ketemu lagi Hoja, senang bertemu denganmu," ujar Iblis.