"Aku tau Jaka, kalau ada survey pemilihan Kades, dan yang disurvey anak-anak serta ibu-ibu pasti surveynya akan bilang wak Oding yang punya kesempatan tertinggi untuk jadi Kades," ujar Hoja.
"Nah artinya, wak Oding bisa jadi Kades kembali kan Hoja?" tanya Jaka dengan gemas.
"Santai saja Jaka, pemilihan kepala desa masih lama, sementara waktu anak-anak mendapat bantuan langsung tunai dari wak Oding, ibu-ibu bisa makin pinter masak karena ada demo masak, indah kan dunia Jaka? senyum Hoja.
"Indah gundulmu Hoja, kalau nanti wak Oding kepilih gimana? kamu lho yang tanggung dosanya, kalau dia kepilih jadi Kades kembali," ujar Jaka Sewot.
"Jaka, tanpa mendahului takdir, sungguh sulit buat wak Oding jadi Kades, uang dia akan habis untuk membiayai kegiatan pawai dan demo masak, dan ketika nanti pilkades, semoga uangnya bener-bener habis dan anak-anak serta ibu-ibu akan kecewa karena karena wak Oding kehabisan uang dan tidak ada lagi pawai dan demo masak," jawab Hoja.
"Jadi biarkan wak Oding senang dengan situasi yang ada, makin senang, makin banyak uang yang keluar, mirip nyawer, tinggal gendangnya kita tabuh makin kenceng, gitu kan Jaka," ujar Hoja menepuk bahu Jaka.
Dung .... dung ...... plak, aduh!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H