Mohon tunggu...
Hoiriyah
Hoiriyah Mohon Tunggu... Guru - Pendidik/Kepala Sekolah/Guru Berprestasi dan Berdedikasi, Ibu Ibukota Awards/KB KID'S CLUB

Berkecimpung di dalam dunia Pendidikan Anak Usia Dini sejak 17 Mei 2008 sebagai Kepala Sekolah dan Guru PAUD. Memiliki pengetahuan dalam Pendidikan Anak Usia Dini dan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Memiliki kemampuan mengelola Lembaga PAUD untuk berkembang, maju dan mandiri. Telah membawa PAUD Inklusi Kid’s Club memenangkan beberapa lomba di tingkat Kota dan Tingkat Nasional. Memiliki keterampilan interpersonal dan komunikasi yang baik. Selalu melakukan kreatifitas dan inovasi dalam pembelajaran dan pengelolaan Lembaga PAUD. Memiliki banyak prestasi dalam Pendidikan dan pengelolaan Lembaga PAUD.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Sistem Islam dalam Bidang Ekonomi: Bagaimana Islam Mengatur Sistem Ekonomi Umat?

10 Juni 2024   13:10 Diperbarui: 10 Juni 2024   15:15 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Wakaf adalah pemberian harta yang tidak bisa dijual, diwariskan, atau diberikan kepada pihak lain, tetapi hasilnya boleh digunakan untuk kemaslahatan bersama. Ketiga instrumen ini berfungsi untuk menyeimbangkan dalam sistem ekonomi dan sosial, menciptakan kesejahteraan bagi seluruh umat.

Larangan Riba dan Alternatifnya

Riba, atau bunga yang dikenalkan dalam transaksi pinjaman, sangat dilarang dalam Islam karena dianggap sebagai bentuk eksploitasi yang merugikan satu pihak. Allah berfirman dalam Surah AL-Baqarah ayat 275: "Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila."

Sebagai alternatif, Islam menawarkan sistem bagi hasil (profit and loss sharing) yang lebih adil. Mekanisme ini diwujudkan melalui kontrak mudharabah dan musyarakah. Mudharabah alalah kerjasama antara pemilik modal (rabbul mal) dan pengelola (mudharib), dengan keuntungan dibagi sesuai kesepakatan awal, sedangkan kerugian ditlnggung oleh pemilik modal. Musyarakah adalah kerja sama di mana setiap pihak menyumbang modal dan berbagi keuntungan maupun kerugian sesuai proporsi modal yang disumbangkan. Kedua sistem ini menciptakan hubungan yang lebih seimbang dan adil antara pemilik modal dan pengelola usaha.

Berbagai bentuk Ribal lainnya masih banyak beredar di masyarakat, dibutuhkan kerja sama dan usaha yang keras dari para pelaku ekonomi Islam, pemilik modal maupun pengguna modal untuk dapat menghindari Riba dengan mekanisme yang sesuai syariat Islam.

 

Pasar dan Apa Peran Negara dalam Ekonomi Islam?

Pasar dalam ekonomi Islam berfungsi sebagai tempat bertemunya penawaran dan permintaan, di mana harga ditentukan berdasarkan mekanisme palar yang adil tanpa adanya praktik monopoli atau oligopoli. Dalam pasar ideal menurut Islam, setiap transaksi harus didasari oleh prinsip keadilan, kejujuran, dan keterbukaan. Praktik curang seperti penipuan, penimbunan barang untuk menaikkan harga (ihtikar), dan pemalsuan barang sangat dilarang karena merusak kepercayaan dan keseimbangan pasar. Hal ini ditegaskan dalam Surah AL-Baqarah ayat 188: "Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang batil.

Kenyataannya di lingkungan masyarakat kita masih terjadi berbagali bentuk kecurangan mulai dari penipuan, pemalsuan, sampai penimbunan yang menyebabkan harga melonjak tinggi  peratalusedialaln balralng menjaldi lalngkal, yalng kemudialn dimalnfalaltkaln untuk menalikkaln halrgal daln melakukan monopoli pasar.

Negara memiliki peran penting dalam memastikan berjalannya sistem ekonomi sesuai prinsip syariah. Fungsi negara meliputi pengaturan dan pengawasan pasar, memastikan distribusi kekayaan yang adil, serta memberikan perlindungan dan bantuan kepada kelompok yang kurang mampu. Negara juga bertanggung jawab memastikan bahwa seluruh kebijakan ekonomi tidak bertentangan dengan ajaran Islam dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Tantangan dan Peluang Ekonomi Islalm

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun